Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Obat Penawar Saat Berduka dengan 5 Stages of Grief

8 Oktober 2021   17:10 Diperbarui: 9 Oktober 2021   15:00 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kehilangan dan kekecewaan | Sumber: Shutterstock via lifestyle.kompas.com

Hingga kini, banyak orang menggunakan teori stages of grief dari Dr. Kubler-Ross untuk mendeskripsikan perasaan orang yang tengah mengalami situasi kehilangan. 

Kehilangan di sini memiliki arti yang universal. Misalnya, kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, berakhirnya suatu hubungan atau putus cinta, dan terdiagnosis mengidap penyakit serius ataupun bisa juga karena kegagalan-kegagalan yang pernah aku dan kalian mungkin alami. 

Seorang psikiater asal Swiss, Elisabeth Kubler-Ross mengemukakan tentang 5 tahapan kesedihan seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai. 

Tahapan tersebut yaitu penolakan (denial), amarah (anger), penawaran (bargaining), depresi (depression), dan menerima (acceptance). 

Tetapi, kelima tahapan ini secara subjektif hanya dialami oleh beberapa manusia tergantung seperti apa situasinya dan bagaimana caranya seorang individunya ini dapat menerima duka tersebut. Terkadang pula tidak selalu tahapan ini terjadi secara berurutan. 

Bisa saja dari tahapan satu ke tahapan ketiga atau tahapan ketiga menjadi tahapan kelima atau hanya tiga dari lima tahapan saja misalnya dan seterusnya. 

Apa saja masing-masing penjelasan dari setiap tahapan five stages of grief ini? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Penolakan (Denial)

"Hahh ini beneran??"

"Aku tidak percaya ini bakalan terjadi padaku. Enggak, ini mungkin hanya mimpi atau halusinasiku aja."

"Harusnya aku lolos tapi kenapa kok aku tidak lolos? Padahal teman-temanku berhasil loh. Sungguh aneh, ini tidak adil"

Ternyata, ketidakpercayaan atas suatu peristiwa yang terjadi adalah bentuk penolakan atau Denial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun