Iya, saya sangat setuju, seorang blogger seharusnya mengerti bagaimana menulis dengan SEO friendly. Agar tulisan kita bisa mengjangkau lebih banyak pembaca yang membutuhkan.
Tapi sejujurnya, kadang saya bosan dan malas dengan semua teori SEO, di mana sering bikin ide jadi lebih mengerucut.
Mulai dari karakter judul yang dibatasi, sementara untuk merebut perhatian pembaca sekarang, hal utama terletak di judul.
Kadang, saking pusingnya memikirkan judul, ujung-ujungnya satu dua jam terbuang percuma, lalu tulisan yang kita ingin hasilkan, hanyalah nongkrong di draft blog semata.
Itu belum ketambahan jika blog di audit agar bisa mengikuti aturan SEO. Saya yang punya satu blog, reyneraea.com yang isi tulisannya sudah mencapai 1499 tulisan, kurang 1 judul genap jadi 1500 tulisan yang pernah saya hasilkan. Di mana 95% adalah cerita pribadi, bukan teori semata, apalagi hasil kecanggihan teknologi AI seperti Chat GPT, *eh.
Kebayang dong, bagaimana rasanya mengedit ribuan judul tulisan, terutama di awal-awal saya menulis, yang masih buta kaidah SEO.
Jika hanya terpaku pada teori SEO, habis sudah waktu dan mood saya hanya untuk itu. Sementara menulis di blog, juga termasuk hal yang penting buat blogger.
5. Ketika DA, PA, DR, SS lebih penting dari kegiatan menulis
Sering kita lihat, blog dengan jumlah tulisan yang masih terbilang sedikit, tapi nilai DA (Domain Authority), PA (Page Authority), DR (Domain Rating)nya tinggi.
Sementara nilai SS (Spam score)nya rendah.
Hal ini bukanlah hal yang mengherankan buat para blogger sih, karena seringnya kita semua selalu di'perbudak' oleh kemauan klien tentang hal-hal yang kadang tidak masuk akal.
Salah satunya nilai DA, PA, DR blog tersebut, di mana sebenarnya hal tersebut tidak benar-benar bisa dijadikan patokan sebagai blog yang baik dan populer.Â