Tapi, saya kadang jadi baper dan menangkap maksudnya sebagai ejekan dan mengatakan,Â
"kamu tuh blogger tidak mutu, kayak saya dong, menulis dengan memberikan nilai lebih!"
Iya deh!
Tapi, setidak hebat ilmu SEO saya dibanding si blogger paling pakar SEO, tetap ada kok yang baca tulisan saya. Dan para blogger lainnya pun, yang kemampuan SEO-nya belum maksimal.
Iya deh!
Tulisan saya kebanyakan curhat, tapi sejujurnya masih ada kok yang mau baca tulisan curhat, karena tulisan yang terlalu ilmiah dan (katanya) informatif itu, sudah banyak di website terkenal lainnya.
Misal, saya mau cari teori tentang kesehatan. Tentu saja saya cari website yang paling terkenal di tema kesehatan, misal Halodoc dan semacamnya, bukan di blog pribadi.
Kecuali, saya ingin mencari pengalaman orang yang pernah sakit ini atau sakit itu, barulah saya cari di blog para blogger. Itupun yang tulisannya berisi cerita pengalamannya ya, bukan teori apa itu penyakit A, atau penyakit B.
Demikian juga untuk hal-hal lainnya.
Jadi, kata siapa tulisan curhat itu sama sekali tidak ada gunanya? Tulisan curhat saya tentang pernikahan, juga bikin saya sering mendapatkan email, chat maupun inbox dari orang-orang yang tidak saya kenal sebelumnya.Â
Yang isinya mengatakan, bahwa mereka berterima kasih atas tulisan pengalaman pribadi saya. Di mana, mereka jadi punya pandangan lain, di saat tidak banyak orang yang berpikir seperti itu.