Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Dukung dan kunjungi channel Karyakarsa : Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menulis Tidak Perlu Mengikuti Keinginan Pembaca, tapi Kualitas Tidak Boleh Diabaikan

8 November 2020   23:01 Diperbarui: 9 November 2020   14:26 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyukai tulisan sendiri artinya kita bertanggung jawab terhadap kualitas tulisan tersebut. Kita ingin memberikan yang terbaik untuk diri sendiri sebelum orang lain. Kita ingin benar-benar puas dan terbuai dengan tulisan sendiri.

Kita harus menjadi quality control dan pengkritik tulisan sendiri. Apa sih yang Anda rasakan ketika Anda membaca tulisan Anda sendiri? Nyaman, puas, bahagia, tercerahkan, terinspirasi atau bahkan tidak merasakan apa-apa sama sekali?

Karena apa yang menurut kita berkualitas belum tentu menurut orang lain berkualitas. Kita punya "taste" masing-masing perihal mencipta sebuah tulisan. Maka prinsip ini pun tidak berlaku untuk semua orang.

Tulisan ini mungkin hanya bisa menyasar mereka yang juga mempunyai taste dan cara berpikir yang sama dengan saya. Sebagian mungkin akan menilai prinsip ini penting dijadikan sebagai pedoman menulis, sebagian yang lain pasti akan mengabaikannya dan menganggap ini terlalu berlebihan dan tidak penting sama sekali.

Point inti yang ingin disampaikan di artikel ini adalah, sebagai penulis kita boleh saja egois soal topik apa yang hendak kita tulis. Kita bebas menuliskan apapun yang kita inginkan selama kita bertanggung jawab terhadap isi tulisan tersebut. 

Tapi kita tidak bisa egois soal kualitas. Karena ada pembaca yang akan menikmati tulisan kita. Meski apa yang ditulis itu mungkin hanya sekedar curhatan ringan, kisah sedih pasca putus, atau hanya keresahan soal masa depan, kita harus bisa mengemas gagasan tersebut semenarik mungkin.

Kita baru boleh cuek, masa bodoh dengan pembaca seakan tidak peduli tulisan kita akan banyak dilirik atau tidak, kalau tulisan yang dibuat memang "sudah bagus" dan kita sendiri puas membacanya. Bukan lagi sekadar suka, tapi kita benar-benar telah kagum dengan tulisan kita sendiri. 

Kalau sudah begitu, tinggal tunggu saja bagaimana tulisan itu ternyata bisa mewakili selera dan cara berpikir pembaca diluar sana. 

Bisa seratus, lima puluh, atau hanya dua puluh orang yang akan menyukai tulisan itu. Tidak masalah. Yang terpenting tugas kita sudah selesai. Kita sudah berhasil merayakan keresahan kita. Dan kita sudah puas dengan tulisan yang kita buat.

Semoga artikel ini bisa melengkapi artikel yang kemarin.

Terimakasih sudah membaca ...

Sahabat Anda

Reynal Prasetya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun