Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Jenis Kalimat yang "Haram" Diucapkan Saat PDKT

20 Oktober 2020   17:39 Diperbarui: 20 Oktober 2020   17:43 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PDKT (Sumber: bangka.tribunnews.com)

Kalau kemarin kita berbincang soal kencan online, nah sekarang kita akan kembali berbincang soal PDKT nih sobat. Kenapa perihal PDKT juga penting? Ya, gimana mau kencan kalau PDKT-nya saja tidak lancar?

Mana mungkin seseorang mau kamu ajak kencan kalau kamu tidak mendekati dan mengenalinya terlebih dahulu?

PDKT adalah fase pra-relationship. Adalah fase awal yang menentukan apakah nanti ketika kamu sudah berada dalam hubungan akan mempunyai kualitas hubungan yang sehat atau tidak? PDKT adalah sebuah fase awal yang akan menentukan hubungan kamu selanjutnya.

Banyak orang berpikir PDKT itu ya mengalir saja, tidak perlu ribet-ribet mempelajari ini itu, mempersiapkan ini itu, karena mayoritas orang mempunyai pemikiran, "Cinta itu akan mengalir dengan sendirinya"[1], "Cinta itu adalah urusan hati bukan otak."[2].

Namun sayang keadaan dan dinamika sosial kini semakin berubah. Peradaban manusia yang berkembang semakin modern membuat model pertemuan dan ketertarikan antar dua orang manusia juga berubah.

Tidak seperti kisah cinta kakek nenek kita zaman dahulu yang bertemu dengan sangat sederhana. Tidak ada intrik, tidak ada drama. Mereka menjalin cinta mengalir sebagai mana mestinya. Tidak ada PDKT, tidak ada kencan-kencan yang mewah, tidak ada sakit hati, tidak ada move on. Karena budaya populer memang belum terjadi pada saat itu.

Namun sekarang sudah tahun 2020. Budaya populer sudah sangat mempengaruhi pemikiran dua insan manusia dalam memandang cinta. Cinta sudah tidak lagi murni seperti dahulu lagi. Kini tercemar oleh lagu-lagu dan film-film yang justru mengajarkan prinsip-prinsip yang salah dalam memandang hubungan relasi cinta.

Banyak orang yang belum sadar, banyak orang yang belum bangun dan akhirnya masih menggunakan cara-cara kuno dalam menjalin sebuah hubungan. Padahal peradaban dan dinamika sosial sudah berubah secara besar-besaran.

Terlalu panjang memang untuk menguraikan fenomena itu. Mari kita persingkat uraian kali ini sesuai dengan judul, apa saja kalimat-kalimat yang "haram" diucapkan ketika sedang PDKT.

Buat yang belum tahu dan baru mendengar istilah PDKT, PDKT itu adalah akronim dari pendekatan. Sederhananya adalah kegiatan mendekati atau mengenali seseorang, bukan hanya mengenali identitas dirinya saja. Namun mencakup seluruh kepribadiannya.

Namun saya lebih nyaman menyebut PDKT dengan istilah pergaulan. Ya, pergaulan. PDKT sebenarnya tidak lain hanyalah sebatas interaksi sosial. Maka dari itu kita harus membangun interaksi yang menyenangkan agar proses PDKT bisa berjalan dengan lancar.

Oke, jadi apa saja kalimat-kalimat yang tidak boleh kita ucapkan saat PDKT?

Setidaknya ada lima jenis kalimat yang "haram" kamu ucapkan ketika sedang mendekati seseorang.

1). Memulai dengan Kalimat Basi

Ketika chating dengan gebetan, biasanya kamu memulai dengan kalimat seperti apa? Kalimat-kalimat umum seperti, "Lagi apa?", "Lagi dimana?", "Udah makan belum?", atau hanya sekedar spam mengirim "P", tolong dihindari!.

Karena wanita cantik yang populer atau pria ganteng yang berkualitas sudah sangat sering mendapat chating seperti itu setiap hari.

Saya saja sebagai cowok ketika ada cewek yang chating, "Lagi apa?" Rasanya tidak bergairah untuk menjawab. Karena itu pertanyaan yang membosankan dan tidak memancing interaksi yang menyenangkan.

Sebenarnya boleh-boleh saja kamu gunakan kalimat-kalimat itu sesekali. Asal jangan keseringan. Atau kamu bisa modifikasi kalimat itu contohnya seperti ini, "Lagi apa? Pasti baru pulang kerja kan?. Kalau aku lagi nonton film seru banget nih, judulnya The Ugly Truth, beuh pokoknya kamu harus nonton, seru banget soalnya".

"Udah makan belum? Kalau belum aku punya rekomendasi makanan enak nih. Belinya di warung pinggir jalan sebrang rumah aku, kalau kamu nyoba kamu pasti ketagihan kayaknya".

Pasti si gebetan kamu tidak akan sungkan-sungkan menjawab apabila kamu memulai chating dengan kalimat-kalimat seperti itu. Kamu bisa menebak sendiri akan se-exited apa dia menjawab pertanyaan kamu itu.

2). Kalimat Menyatakan Keseriusan

Apa saja kalimat-kalimat menyatakan keseriusan yang biasanya diucapkan oleh kebanyakan orang pada saat PDKT? Misalnya kalimat-kalimat seperti, "Aku janji aku mau serius nikahin kamu secepatnya", atau "Kamu tahu gak? sebenarnya aku bener-bener ingin nikahin kamu.", atau "Aku sebenarnya suka sama kamu, cinta aku tulus cuma buat kamu, tak ada yang lain".

Orang berpikir ketika melancarkan strategi menyatakan keseriusan seperti itu sang gebetan akan langsung jatuh hati dan balik mencintai. Padahal, secara tidak langsung itu menandakan ngarep dan ingin buru-buru memiliki karena tak ada pilihan lain lagi.

Sobat, kenalilah dahulu dengan santai. Jangan sampai hanya baru satu atau dua bulan, kamu sudah cepat-cepat ingin menikahi atau dinikahi.

Ingat sobat, PDKT adalah masa pergaulan, kegiatan yang seharusnya diisi dengan sesuatu yang menyenangkan untuk menemukan kecocokan, bukan langsung buru-buru menyatakan keseriusan. Jadi tidak perlu pakai perasaan.

3). Kalimat Merendahkan Diri.

Ketika sedang PDKT, yang kita lakukan seharusnya membuat gebetan supaya kagum dan terkesima dengan diri kita. Bukan malah merendahkan diri agar berharap sang gebetan mau menerima apa adanya.

Kalimat-kalimat seperti, "Aku tuh enggak cukup layak buat kamu, aku enggak punya apa-apa, syukur-syukur kamu mau nerima aku", atau "Kamu kok mau sih jalan sama aku? Padahal aku ini jelek. Aku enggak pantes buat kamu".

Mungkin ada orang yang melakukan itu karena dia berpikir agar orang lain mau menerima dirinya apa adanya. Mau mencintainya dengan tulus tanpa tuntutan apapun.

Namun, alih-alih seperti itu, yang ada malah justru kamu akan membuatnya semakin ilfeel, dan menganggap kamu adalah orang yang tidak layak dia jadikan sebagai pasangan.

Padahal yang harus dilakukan ketika PDKT adalah membuat calon pasangan terkagum-kagum sama kamu, memandang kamu adalah pribadi yang kren dan memiliki banyak kelebihan. Bukan malah memperlihatkan kelemahan dan kekurangan. 

Memang setiap manusia pasti memiliki kelemahan dan kekurangan, namun bukan berarti kamu merendahkan diri dihadapan calon pasangan mu. So, buatlah dia kagum sama kamu sobat!.

4). Kalimat yang Memancing Curhat

Pada saat PDKT seringkali kita bersedia meluangkan waktu mendengarkan segala keluh kesah dan curhatan sang gebetan. Berharap dia semakin tertarik dan ingin lebih dekat. Namun sayangnya strategi tersebut justru hanya akan membawamu pada zona pertemanan.

Ketika dia sudah mulai berani berkeluh kesah dan curhat kepada kamu, bukan berarti dia sudah tertarik dan naksir sama kamu. Akan tetapi dia menganggap kamu adalah sebagai "teman" yang asyik untuk diajak bicara.

Bukan berarti kamu harus membatasi obrolan dengannya. Kalaupun dia curhat tanpa kamu minta, dengarkan saja dengan penuh simpati, namun jangan biarkan dia terus menerus menggunakan kamu sebagai "Psikolog" pribadinya. Atau "Dokter" penyembuh lukanya.

Kamu baru boleh melakukan itu ketika nanti sudah berada dalam hubungan. Karena layanan tersebut sebenarnya adalah layanan premium yang baru boleh dia nikmati ketika sudah berada dalam hubungan.

Kalimat-kalimat seperti, "Kamu lagi sedih yah? Curhat dong", atau "Aku tahu kamu lagi ada masalah, aku siap dengerin curhatan kamu". 

Sebisa mungkin kamu hindari. Bukan berarti kamu menjadi orang yang tidak peduli, akan tetapi risiko melayani curhat tersebut ujung-ujungnya akan selalu berakhir menjadi pertemanan, tidak lebih dari itu. 

Karena dia sudah menganggap kamu seperti seorang sahabat. Itulah karakteristik sahabat yang selalu siap sedia membantu, termasuk mendengarkan curhatan temannya sendiri. Ujung-ujungnya ya, pasti friend zone. :)

5). Kalimat Memuji atau Merayu Berlebihan

Memuji adalah suatu tindakan yang positif, karena bisa membangkitkan emosi positif pula pada orang yang dipuji. Tapi memuji menjadi tindakan yang tidak baik apabila dilakukan secara berlebihan.

Apalagi kamu melakukan ini kepada gebetan kamu. Karena bukan malah dia semakin tertarik, tapi justru akan membuat dia semakin ilfeel. 

Jika ingin memuji, pujilah sesuatu yang bukan hanya fisiknya saja. Tapi juga bagaimana prestasinya, kerja kerasnya, bakatnya, pencapaiannya, minatnya, pemikirannya, visi hidup nya, atau apapun yang lain selain pujian fisik. Wanita cantik sudah bosan dikatakan cantik. Pria ganteng juga sudah bosan dipuji kegantengannya saja.

Daripada hanya memuji, mengapa tidak sedikit mengejek saja agar dia tertarik sama kamu?Sebagai contoh, saya pernah berkata seperti ini kepada seorang wanita dan dia cukup cantik menurut saya, "Kamu itu cantik ya, punya bulu mata yang indah, aku suka sama bulu mata kamu, bagus, lentik-lentik, panjang-panjang kayak barongsai" :D

Apa respon dia? Tentu saja dia tertawa-tawa sambil memasang muka tersipu-sipu malu karena pujian yang sekaligus ejekan itu. Sebagai seorang pria, tahu kan bagaimana rasanya membuat wanitanya tertawa itu?Hehehe

Ya, jadi itulah sobat kelima jenis kalimat yang sebaiknya kamu hindari ketika sedang PDKT. Untuk urusan PDKT saja bisa sepanjang ini tulisannya. Tapi saya puas bisa membagikan pengetahuan sederhana ini untuk mu sobat.

Semoga bermanfaat ya, sampai jumpa lagi di tulisan selanjutnya. Love u all... :)


Sahabat Kamu
Reynal Prasetya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun