Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Feminisme dan Era Kemunduran Pria

14 Juli 2020   19:41 Diperbarui: 14 Juli 2020   19:42 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(4). Di Amerika Serikat, Rasio perbandingan pria wanita yang memiliki gelar sarjana saat ini adalah 2 : 3. Dalam bidang karir, 51,4% posisi manajerial dan profesional di isi oleh wanita. 54% dari jumlah total akuntan dan bankir juga lebih banyak di isi oleh wanita.

(5). Di Indonesia sendiri, Tenaga kerja wanita (TKW) yang di kirim keluar negeri pernah menjadi penghasil devisa terbesar kedua setelah minyak dan gas bumi. Total devisa yang di hasilkan bisa mencapai USD 12-14 Milyar pertahun.

Apa yang saya uraikan sepanjang ini bukanlah spekulasi atau sekadar opini pribadi, melainkan sejarah yang amat panjang yang membentuk peradaban dan sistem dinamika sosial kita dewasa ini.

Saya kira sudah cukup jelas bahwa, dunia sudah mengalami pergeseran sosial yang cukup signifikan. Peran antara wanita dan pria sudah tidak seperti jaman purba lagi. 

Saya bersyukur peradaban kita ternyata sudah lebih maju, dan kini wanita sudah mendapatkan apa yang menjadi hak nya. Gerakan feminisme itu telah berhasil merubah dunia.

Di satu sisi gerakan feminisme di perlukan untuk membela keadilan dan hak-hak kesetaraan antara pria dan wanita. Namun di sisi lain semangat feminisme yang terlalu berlebihan justru bisa "melenyapkan" feminitas itu sendiri.

Jadi, perlahan namun pasti, lama-lama budaya patriarki akan segera punah. Bahkan mungkin suatu saat akan lenyap dari muka bumi ini dengan sendirinya.

Yang pasti, stereotip gender itu perlu di hilangkan. Karena tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah antara pria dan wanita. Karena sebagai manusia, tentu kita berhak mendapatkan hak, perlindungan, kewajiban dan kebutuhan hidup yang sama.

Saya bukan peneliti sosial ataupun ahli sejarah, jadi silahkan berikan tanggapan, kritik, ataupun sanggahan untuk tulisan receh ini....**

Sahabat Anda

Reynal Prasetya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun