Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Feminisme dan Era Kemunduran Pria

14 Juli 2020   19:41 Diperbarui: 14 Juli 2020   19:42 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harus saya akui, ada beberapa oknum pria yang memang kerap melakukan aksi itu. Saya juga menentang keras dan tidak setuju apabila wanita selalu diperlukan kasar dan semena-mena seperti itu!

Namun kita juga harus bisa menerima fakta, bahwa jumlah wanita yang suka menyakiti hati pria, doyan selingkuh, dan gemar mempermainkan pria juga jumlahnya tidak kalah jauh dari pria. Meski secara statistik perselingkuhan memang lebih sering dilakukan oleh pria daripada wanita. 

Bicara tentang perselingkuhan, dr. Boyke Dian Nugraha, seorang seksolog dari fakultas kedokteran Universitas Indonesia pernah melakukan penelitian terhadap 200 pasien nya untuk mengetahui siapa yang lebih banyak berselingkuh antara pria atau wanita. Hasilnya, ternyata 4 dari 5 pria diam-diam menjalin hubungan dengan wanita selain pasangannya. Perbandingan selingkuh pria dan wanita pun berbanding, 5 : 2.

Bahkan Samuel Janus Ph.D seorang psikoterapi dari University Of Virginia pernah menulis sebuah buku berjudul, "The Janus Report on Sexual Behavior" yang mencatat bahwa, 35% Pria (1 dari 3) mengaku pernah selingkuh dari kekasihnya. Sementara 26% wanita (1 dari 4) mengaku telah berselingkuh dari kekasihnya.

Akhirnya data tersebut seringkali digunakan oleh segelintir wanita untuk menyalahkan pria. Pria dianggap brengsek, bajingan dan tukang mempermainkan wanita.

Namun study lebih lanjut dilapangan menunjukkan bahwa, pria dan wanita ternyata memiliki rasio yang kurang lebih seimbang dalam hal nafsu, seksualitas, dan perselingkuhan.

Hal ini dibenarkan oleh Dr. Helen Fisher Ph.D, seorang antropolog dari Rutgers University yang mengatakan bahwa, stereotip perbedaan rasio selingkuh antara pria dan wanita sebenarnya hanyalah Ilusi belaka.

Hasil studi ini menunjukkan bahwa pria dan wanita tidak jauh berbeda. Keduanya memiliki kecenderungan, prilaku dan kebutuhan biologis dan psikologis yang sama.

Jadi tidak perlu lagi tuding-tudingan, siapa yang lebih banyak selingkuh, siapa yang lebih sering menyakiti, siapa yang lebih brengsek, siapa yang lebih sering mengkhianati. Karena keduanya punya kecenderungan yang sama. Bedanya, pria lebih mudah terlihat dan dibaca pergerakan nya. Sedangkan wanita adalah sebaliknya.

Karena kebetulan baru beberapa hari yang lalu, saya baru selesai membaca E-Book tentang dinamika sosial romansa dan ada korelasi nya dengan isu feminisme ini. Jadi saya tidak ingin berspekulasi, apa yang nanti saya uraikan merupakan data tentang fenomena yang memang sedang terjadi.

Sebelum membahas soal feminisme, saya ingin mengajak anda ke masa ribuan tahun yang lalu, dimana pria dan wanita masih menjalankan tugas, peran dan fungsinya masing-masing sebagai mana mestinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun