Mohon tunggu...
M. Reynaldi Dwi Saputra
M. Reynaldi Dwi Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang Menjadi Mahasiswa (lagi)

Mari mulai berkembang dan berbenah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Krisis Kesehatan Mental di Kalangan Mahasiswa

29 Juni 2023   11:12 Diperbarui: 29 Juni 2023   12:30 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Kesehatan Mental Otak Pikiran. Foto: Pixabay, Diolah.

 

KRISIS KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN MAHASISWA 

Indonesia juga memiliki masalah kesehatan mental yang tinggi di kalangan remaja. Menurut Survei Kesehatan Mental Remaja Nasional Indonesia 2022, ada sebanyak 15,5 juta (34,9 persen) remaja mengalami masalah mental dan 2,45 juta (5,5 persen) remaja mengalami gangguan mental. Dari jumlah remaja ini, baru 2,6 persen yang mendapatkan konseling emosi dan perilaku.

Satu dari tiga remaja Indonesia mengalami gangguan mental, menurut survei kesehatan mental nasional pertama yang melacak jumlah kasus gangguan mental pada remaja berusia 10 hingga 17 tahun di Indonesia. Selain itu, satu dari dua puluh remaja Indonesia juga mengalami gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.

Selain itu, survei ini menemukan bahwa hanya 2,6 persen remaja yang mengalami masalah kesehatan mental telah mengunjungi pusat kesehatan mental atau konseling untuk mendapatkan bantuan dalam mengatasi masalah perilaku dan emosi mereka dalam 12 bulan terakhir.

Padahal, kegagalan untuk menangani masalah kesehatan mental saat remaja berlanjut hingga dewasa. Hal ini dapat merusak kesehatan fisik dan mental seseorang serta membatasi peluang untuk menjalani kehidupan yang memuaskan sebagai orang dewasa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan kesehatan mental sebagai tingkat kesejahteraan yang memungkinkan seseorang hidup dengan baik dan memungkinkan mereka untuk mencapai potensi terbaik mereka. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi stres yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, tetap produktif dan transformatif, dan memberikan kontribusi kepada komunitas mereka. Namun, pada kenyataannya, peristiwa yang menyebabkan trauma jangka panjang sering terjadi karena penggunaan kekerasan, tuntutan, atau tekanan yang berlebihan. Semakin banyak masalah yang dihadapi seseorang semakin dewasa.

Saat ini, masalah kesehatan jiwa di Indonesia sangat tinggi, terutama di kalangan anak muda, karena emosi mereka yang tidak stabil dan ketidakmampuan mereka untuk menangani masalah mereka sendiri. Seringkali, remaja mengalami stres, terutama pada titik tertentu dalam hidup mereka. Masalah kesehatan mental sering dikaitkan dengan kaum muda. Oleh karena itu, remaja harus mendapat perhatian yang lebih besar karena mereka adalah aset bangsa dan generasi penerus.

Keluarga, pertemanan, gaya hidup, sosial, genetika, dan banyak faktor lainnya dapat memengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Mahasiswa dapat mengalami dampak positif atau negative dari komponen ini. Namun, banyak siswa yang tidak menyadari dampak positif atau negative dari komponen tersebut, sehingga mereka mengabaikan kesehatan mental mereka. Mereka lupa tentang kesehatan mentalnya karena fokus mereka hanya pada pekerjaan, organisasi, jadwal kuliah, dan tuntutan orang-orang di sekitar mereka. Pengaturan diri sangat bermanfaat dalam pembelajaran karena dapat membantu mahasiswa memenuhi tuntutan yang mereka hadapi. Pengaturan diri adalah kemampuan seseorang untuk mengontrol emosi dan perilakunya dalam situasi apapun.

Di Indonesia belakangan ini terjadi banyak kasus kesehatan mental, salah satunya adalah kematian tragis seorang mahasiswa baru berinisial TSR berusia 18 tahun di Universitas Gadjah Mada. TSR meloncat dari lantai sebelas di salah satu hotel di distrik Colombo di Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (8 Oktober 2022) sekitar pukul 15.00 WIB. Korban tersebut telah bunuh diri, menurut Kompol Sumanto, Kapolsek Bulaksumur. Korban melompat dari lantai sebelas meskipun karyawan hotel sebelumnya telah memperingatkan dia untuk tidak melompat.

Polisi menemukan hasil pemeriksaan psikologi korban dari rumah sakit JLH Sleman di tas korban, menurut analisis TKP. Setiap fakultas UGM memiliki layanan konsultasi kesehatan mental, kata Prof. Ova Emilia, rektor UGM. Sudah ada duta mahasiswa yang bekerja di bidang kesehatan mental, katanya. Untuk itu, rektor UGM mengingatkan mahasiswa untuk tidak meninggalkan masalah mereka sendiri.

Korban telah ditegur sebelumnya, menurut hotel tempat mahasiswa bunuh diri. Karena rooftop hanya untuk staf, mahasiswa itu diperingatkan untuk tidak berada di sana. Tidak ada yang tahu jika korban akan melompat karena perhatian semua orang saat kejadian di lantai 11 tertuju pada satu orang. Pihak hotel melakukan evaluasi berdasarkan penyelidikan polisi setelah insiden mahasiswa baru UGM melompat dari lantai 11. Dengan bantuan kamera CCTV, pihak hotel melakukan evaluasi.

Seperti yang kita ketahui, kampus UGM sangat terkenal di Indonesia dan menjadi salah satu pilihan favorit mahasiswa baru. Banyak peminat yang ingin menjadi mahasiswa di kampus terkenal ini. Selain itu, bagaimana bisa kampus UGM memperoleh kasus seperti di atas dari mahasiswa nya?

KESEHATAN MENTAL DI KAMPUS UGM

Di Universitas Gadjah Mada (UGM), seperti di universitas lain, kasus kesehatan mental menjadi perhatian serius. Beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental di kalangan mahasiswa UGM termasuk:

1. Tekanan Akademik: Persyaratan akademik yang ketat, tenggat waktu tugas, dan ujian menyebabkan banyak tekanan pada siswa. Kecemasan, stres, dan masalah kesehatan mental lainnya dapat muncul sebagai akibat dari beban kerja yang berat.

2. Perubahan Hidup: Perubahan besar dalam hidup, seperti masuk perguruan tinggi, dapat menyebabkan stres dan kesulitan psikologis bagi mahasiswa. Mereka mungkin kesulitan menyesuaikan diri dengan tempat baru, meninggalkan keluarga, dan membangun hubungan sosial baru.

3. Tuntutan Sosial: Mahasiswa sering mengalami tekanan untuk menjalani kehidupan sosial yang aktif, memenuhi ekspektasi keluarga dan masyarakat, dan mencapai prestasi akademik yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan sosial dan keyakinan bahwa Anda tidak dapat memenuhi harapan.

4. Stigma: Masalah kesehatan mental masih distigmakan di masyarakat, termasuk di kalangan mahasiswa, meskipun stigma ini telah berkurang. Mahasiswa mungkin tidak dapat mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan karena ketakutan ini.

UGM dan lembaga pendidikan lainnya harus terus meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental, menyediakan layanan konseling dan dukungan yang memadai, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mahasiswa secara keseluruhan. Masalah kesehatan mental mahasiswa dapat diatasi dengan lebih efektif melalui pendekatan yang holistik dan berkolaborasi.

JENIS-JENIS KESEHATAN MENTAL

Ini adalah beberapa jenis masalah kesehatan mental yang umum:

1. Depresi: Sebuah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang tidak berhenti, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas, kelelahan, perubahan berat badan atau nafsu makan, masalah tidur, perasaan tidak berarti, dan mungkin pikiran tentang bunuh diri.

2. Kecemasan: Kategori kecemasan termasuk gangguan kecemasan umum, gangguan panik, fobia, gangguan stress pasca trauma (PTSD), dan gangguan kecemasan sosial. Gejalanya termasuk kecemasan berlebihan, ketegangan, kegelisahan yang berkepanjangan, ketakutan yang tidak proporsional, dan serangan kecemasan yang parah.

3. Gangguan Bipolar: Gangguan bipolar melibatkan perubahan suasana hati yang signifikan antara episode manik, yang merupakan episode ekstrem tinggi, dan episode depresi. Dalam episode manik, seseorang mungkin merasa sangat bersemangat, euforik, dan implisif, dan kurang tidur, sedangkan dalam episode depresi, gejalanya mirip dengan depresi biasa.

4. Gangguan Makan: Ini termasuk gangguan makan seperti bulimia nervosa dan anoreksia nervosa, antara lain. Pola makan yang tidak sehat, kecemasan terhadap berat badan dan bentuk tubuh, dan masalah hubungan antara makanan dan citra tubuh adalah semua masalah yang dihadapi oleh orang yang menderita gangguan makan.

5. Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD): OCD menyebabkan pikiran obsesif yang kuat dan tidak diinginkan serta tindakan kompulsif berulang. Contoh pikiran obsesif termasuk kekhawatiran yang tidak realistis, ketakutan akan bahaya, atau keinginan yang tidak diinginkan untuk melakukan tindakan ritual tertentu.

6. Skizofrenia: Skizofrenia adalah gangguan mental yang serius yang mempengaruhi pemikiran, persepsi, dan perilaku seseorang. Gejalanya termasuk delusi, halusinasi, dan gangguan pikiran. kurangnya dorongan dan kesulitan untuk fokus.

7. Gangguan Kepribadian: Ada beberapa jenis gangguan kepribadian, seperti borderline, antisosial, narsistik, dan obsesif-kompulsif. Pola perilaku yang tidak sehat, ketidakstabilan emosi, kesulitan berinteraksi sosial, dan masalah dalam membangun hubungan yang sehat adalah semua tanda gangguan kepribadian.

8. Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD): PTSD dapat muncul setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis seperti kecelakaan, kekerasan, atau bencana alam. Gejalanya termasuk pengulangan kenangan traumatis, mimpi buruk, kecemasan, dan perasaan yang terus menerus dalam bahaya dan menghindari situasi.

BEBERAPA MASALAH MENTAL YANG SERING TERJADI PADA MAHASISWA, TERUTAMA MEREKA YANG BARU:

1. Depresi: Ada banyak alasan mengapa mahasiswa bisa depresi, beberapa di antaranya mungkin karena tidak memiliki kendali atas waktu yang dihabiskan untuk belajar dan bermain. Namun, persaingan yang terus meningkat selama kuliah membuat mahasiswa merasa tidak percaya diri dan tidak dapat bertindak dibandingkan dengan teman-teman mereka. Jangan ragu untuk memberi tahu teman atau dosen Anda jika Anda merasa salah satu hal di atas. Selain itu, pastikan Anda tidak merasa kesepian atau sendirian.

2. Gangguan Kecemasan: Kecemasan, juga dikenal sebagai gangguan kecemasan yang berlebihan, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menghalangi kita dari menjalani kehidupan normal. Gangguan kecemasan tidak boleh dianggap remeh karena menyebabkan gangguan fisik dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Mahasiswa dapat mengalami kecemasan, tekanan akademik, dan kehidupan sosial karena beberapa hal.

3. Gangguan Pola Makan atau Gangguan Makan: Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit mungkin merupakan gejala awal gangguan makan. Makan lebih banyak buah dan sayur adalah pilihan yang baik. Kita akan lebih mampu berpikir secara sehat jika kita memiliki pola makan dan nutrisi yang benar-benar memuaskan.

4. Menyakiti Diri Sendiri: Reaksi terhadap stres dan tekanan seringkali menyebabkan tindakan yang menyakiti diri sendiri di area tubuh yang tidak terlihat. Hal ini dikonfirmasi oleh penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Cornell dan Universitas Princeton, yang menemukan bahwa 14% dan 20% mahasiswa perempuan dan laki-laki terlibat dalam perilaku bunuh diri.

5. Insomnia: Insomnia adalah gangguan yang membuat sulit tidur; meskipun tidak tergolong sebagai penyakit mental, insomnia juga bisa menjadi gejala dari berbagai masalah kesehatan mental pada mahasiswa. Selain itu, jika dialami secara terus menerus, insomnia juga dapat menjadi masalah fisik yang serius.

BEBERAPA PENYELESAIAN MASALAH YANG TELAH DISEBUTKAN :

1) Undang Teman untuk Berbicara: Tekanan akademik kadang-kadang membuat kita stres. Jika kita sebagai mahasiswa mengalami kecemasan atau stres, jangan sampai Anda sendiri. Bicaralah dengan teman, keluarga, atau guru. Anda harus selalu mengingat bahwa masalah apapun dapat diperbaiki.

2) Rajin Berolahraga: Berpartisipasi dalam aktivitas fisik ringan selama dua puluh menit setiap hari sangat penting untuk mengurangi stres dan depresi karena kuliah. Klinis menunjukkan bahwa endorphin yang dilepaskan saat berolahraga membuat Anda merasa lebih bahagia, lebih santai, dan lebih fokus.

3) Luangkan Waktu: Lakukan sesuatu yang Anda sukai atau alihkan pikiran Anda untuk sementara waktu. Dengan menonton film, mendengarkan musik, atau berbelanja, misalnya.

4) Tetapkan Tujuan untuk Diri Sendiri: Masalah yang dihadapi siswa dapat membuat tugas kecil terlihat lebih sulit daripada sebenarnya. Oleh karena itu, jangan terlalu memaksakan diri untuk langsung mengerjakannya. Mulailah dengan membuat daftar pekerjaan yang harus Anda selesaikan.

5. Istirahat yang Cukup: Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari karena pola tidur yang konsisten lebih baik daripada menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur.

PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN

Berdasarkan peristiwa tragis tersebut, penting untuk menjaga kesehatan mental di setiap fase kehidupan, dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa. Mengutip Verywell Mind, mengenali gejala gangguan mental sejak awal dan mendapatkan perawatan yang tepat adalah penting untuk membantu penderita merasa lebih baik. Risiko bunuh diri meningkat karena masalah kesehatan mental yang tidak ditangani dengan tepat, terutama di kalangan remaja. Sebagian besar remaja yang mencoba bunuh diri menderita gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan bipolar. Salah satu dari tiga penyebab kematian teratas bagi individu berusia antara 15 dan 19 tahun adalah bunuh diri. Sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka, remaja mungkin menunjukkan beberapa tanda bahwa mereka merasa tidak berdaya dan putus asa.

Sebagai penulis, saya percaya bahwa cara yang paling penting adalah kita harus mendapatkan support sistem yang baik dari orang tua, kerabat, teman, bahkan mungkin pacar. Saya sekarang dapat merasakan sendiri betapa sulitnya menjadi mahasiswa yang selalu dihantui dengan tugas-tugas, belum lagi masalah pribadi, karena saya telah mengalaminya sendiri. Terkadang Saya selalu merasa lelah dengan semua ini setiap hari. Namun, saya memiliki support sistem yang sangat saya sayangi, yang terdiri dari teman-teman saya dan orang tua saya. Mereka memungkinkan saya untuk bercerita kepada mereka ketika saya lelah, dan mereka juga dapat menawarkan solusi untuk masalah saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun