Mohon tunggu...
Revi Yunita
Revi Yunita Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mahasiswi Ekonomi Syariah UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kisah Nabi Musa AS

16 September 2024   22:17 Diperbarui: 16 September 2024   22:38 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fir'aun adalah raja di kota mesir yang mengaku bahwa ialah tuhan yang pantas di sembah dan durhaka kepada Allah SWT.

Suatu hari di kota mesir pada zaman kerajaan Fir'aun, Fir'aun mengumpulkan kaum nya dan bani Israil terutama perempuan yang sudah bersuami untuk memberi mereka informasi yaitu bagi yang melahirkan bayi laki-laki, Fir'aun akan langsung membunuhnya karena Fir'aun takut kelak kekuasaannya akan di alihkan. 

"Wahai kaumku terutama yang perempuan, jika salah satu dari kalian melahirkan bayi laki-laki, maka serahkan kepadaku aku akan membunuhnya langsung." perintah Fir'aun kepada kaumnya

Sementara itu salah satu perempuan yang bernama Yokhebed, ia melahirkan bayi laki-laki yang bernama musa. ia pun merasa ketakutan dan cemas, ia menyembunyikan musa dan berdoa kepada Allah meminta petunjuk. Allah pun menjawab doa tersebut dengan memerintahkan Yokhebed untuk menghayutkan musa ke sungai nil.

Yukabad pun berjalan menuju sungai nil sambil membawa musa dan menaruh musa di sungai nil tersebut sehingga musa terbawa arus tersebut. Sementara itu kakak perempuan musa (miryam) diperintahkan Yukabad untuk mengikuti kemana arus tersebut membawa musa.

Yukabad pun merasa sedih karena kepergian musa.

"janganlah engkau khawatir dan janganlah engkau bersedih hati sesungguhnya aku akan mengembalikannya padamu dan menjadikan ia salah seorang rasul" perintah Allah

.....

Arus itu pun membawa musa ke istana kerajaan Fir'aun. dan asiyah (istri Fir'aun) menemukan musa yang mengambang dengan keranjangnya lalu asiyah menggendongnya dan membawanya ke Fir'aun.

"lihat lah suamiku, aku menemukan bayi laki-laki yang lucu ini" tutur asiyah sambil menggendong musa

"anak siapa itu! kau lupa peraturan yang aku buat bahwa tidak boleh ada bayi laki-laki sini berikan kepadaku aku akan membunuhnya!" marah Fir'aun melihat bayi laki-laki yang ia pikir bayi tersebut kelak akan merebut kekuasaannya.

"tenanglah suamiku, ini hanya bayi biasa, bolehkah aku merawat dan membesarkannya" ucap asiyah

Setelah Asiyah membujuk Fir'aun, akhirnya hati Fir'aun pun luluh dan ingin merawat musa.

Fir'aun pun ingin menggendong musa, setelah ia menggendong musa, musa menarik narik jenggotnya hingga lepas dan Fir'aun pun menurunkan musa dari gendongannya.

"benar kan apa kata ku, dia kelak akan melawan dan merenggut kekuasaanku.lihat saja tingkahnya!" bentak Fir'aun sambil menunjuk ke arah musa

"namanya juga bayi belum ngerti apa apa" ucap asiyah lembut

Kemudian asiyah mengambil sepotong roti dan bara api, ia menuruh keduanya tepat didepan musa agar musa dapat memilih salah satu dari mereka. Dan musa memilih bara api yang langsung di pegangnya kemudian musa pun menangis kesakitan karena tangannya panas.

"lihatlah wahai suamiku, musa akan memilih roti yang enak itu dari pada bara api yang panas, ini menandakan musa hanya bayi biasa yang belum tau apa apa" ucap asiyah yang membuat Fir'aun sedikit percaya.

....

Asiyah pun ingin mencari orang yang mau menyusui musa , kemudian miryam menawarkan bantuan untuk ibu susu musa.

Tentu saja asiyah menginginkannya.

"maukah kamu aku tunjukkan seseorang yang mau menyusui bayi ini" ujar miryam menawarkan

Asiyah pun menerima tawaran tersebut.

Miryam pun pulang ke rumah dan memberi tahu kepada ibunya yaitu Yokhebed.

Dan datanglah Yokhebed di istana tersebut dan menyusui musa.

"maukah kamu menginap disini selama menyusui musa" tanya asiyah

"maaf tapi jika saya disini siapa yang akan menjaga anak saya di rumah, bolehkah saya membawa musa selama proses menyusui berakhir?" ucap Yokhebed ingin membawa musa ke pangkuannya

Asiyah pun membolehkan yokhebed membawa musa untuk di susui. Akhirnya yukabad merasa bahagia karena bayi mungil nya kembali ke gendongannya.

Itulah janji Allah kepada Yokhebed bahwa Allah akan mengembalikan musa ke pangkuannya.....

MUSA AS.

Setelah musa besar, ia ditugaskan Allah untuk mengajak Fir'aun dan kaum qibtih menyembah Allah.

Musa berjalan hendak menemui Fir'aun, tetapi di pertengahan jalan, musa melihat kaum qibtih dan kaumnya (bani Israil) berkelahi satu lawan satu. Musa tampak geram dan ia tidak bisa menahan, musa langsung memberi pukulan ke kaum qibtih dengan satu tangan sehingga dia meninggal.

Musa terkejut atas perbuatannya sendiri sampai orang tersebut meninggal, ia menyesal serta berdoa memohon ampun kepada Allah.

"Ya Allah, ampunkanlah hamba, sesungguhnya hamba tidak sengaja ya Allah" doa Musa sambil bersedih. Dan tentunya Allah mengabulkan doa nya dengan cara mengampuninya.

Mendengar berita salah satu kaum Fir'aun meninggal karena musa, prajurit suruhan Fir'aun pun memberitahukannya.

"wahai yang mulia, musa sudah kelewatan, dia membunuh salah satu orang orang kita" ucap prajurit di hadapan Fir'aun yang tengah duduk di kursi kerajannya.

"APA!!! dasar anak tidak tahu berterimakasih, aku sudah membesarkannya dan sekarang ini balasannya!!! cariii musaa sekaranggg dan bunuh dia!!!" marah Fir'aun yang langsung berdiri dari kursinya.

Salah satu kaum bani Israil mendengar ucapan Fir'aun dan ia ingin memberitahukannya kepada musa.

"wahai musa, Fir'aun telah mengetahui bahwa engkau telah membunuh salah satu dari mereka, dan dia sekarang ingin mencarimu" ucap salah satu bani Israil kepada musa

Musa pun langsung melarikan diri seorang diri.

Setelah musa cukup jauh berjalan, kini musa terlihat sangat lelah dan ingin beristirahat. sebelum itu musa melihat para pengembala  pria menimba air di sumur untuk memberi hewan ternaknya minum. Sementara itu di belakang para pengembala pria itu ada dua orang perempuan yang tidak memberi hewan hewan ternaknya minum.

Musa pun menghampiri mereka dan bertanya..

"apa yang kau lakukan? mengapa engkau tidak memberinya minum?" tanya musa 

lalu salah satu seorang perempuan itu pun menjawab

" kami akan memberinya minum setelah para pengembala pria itu pergi" jawab seorang perempuan tersebut

Musa pun membantu menimba air untuk hewan hewan ternaknya. Kini hewan hewan tersebut pun sudah kenyang dan musa bergegas pergi.

Musa tidak sanggup lagi untuk berjalan, ia pun beristirahat di bawah pohon, kini musa sangat merasa kelaparan dan ia berdoa kepada Allah untuk memberinya makanan.

Setelah selesai berdoa, datanglah salah satu seorang perempuan yang berdua tadi. dia ingin mengajak musa untuk makan di rumah nya atas tanda terimakasih.

Ternyata doa musa yang meminta makanan dikabulkan Allah dengan perantara gadis cantik ini...

......

Setelah sampai di rumah gadis tersebut, tampak di meja makan sudah berkumpul musa , gadis tersebut dan ayah gadis itu.

Sang ayah dari gadis ini pun tampak suka denga perilaku musa dan ia hendak menjodohkan musa untuk anak gadisnya.

Musa telah menikah...

Kini musa dan istrinya berjalan menuju kota suci yaitu Palestina, Di tengah perjalanan yang dingin, musa dan istrinya pun kedinginan dan musa hendak mengumpulkan kayu dan membuat api. Setelah sekian lama api nya pun tidak muncul.

"wahai istriku, aku akan nencari api untuk menghangatkan tubuh kita" ucap musa kepada sang istri dan mencari api.

Musa melihat ke depan tampak ada cahaya di bukit tursina ia pun menghampiri cahaya tersebut. Ternyata cahaya tersebut adalah api yang besar. Musa pun menuju ke arah api tersebut dan ia mendengar ada suara yang memanggil namanya ternyata itu adalah Allah SWT.

Musa memiliki mukjizat untuk berbicara kepada Allah SWT.

"wahai musa tongkat apa yang kau pegang?" tanya Allah

"ini tongkat untuk membantuku berjalan dan mencari kayu bakar" jawab musa

Kemudian Allah menyuruh musa untuk menjatuhkan tongkatnya, Dan musa menurutinya ia menjatuhkan tongkatnya dan musa terkejut dan ketakutan melihat tongkatnya berubah menjadi ular yang sangat besar. musa mengambil ular tersebut dan berubah menjadi tongkatnya semula.

Kemudian Allah menyuruh musa untuk melipatkan kedua tangannya ke dada. Musa pun menurutinya dan musa terkejut karena tangannya bercahaya terang. Dari sinilah musa di beri mukjizat dan di angkat menjadi rasul oleh Allah SWT.

....

Musa ingin kembali ke mesir untuk melihat kaumnya. Sesampainya di mesir, Musa terkejut melihat kaumnya di diperbudak oleh kaum qibtih.

"apa yang kau lakukan dengan kaumku" ucap musa ke salah satu kaum qibtih.

"ini perintah dari raja Fir'aun, kenapa? engkau mau membunuhku seperti orang yang telah kau bunuh" ucap kaum qibtih tersebut dan meninggalkan musa.

Musa pun menemui Fir'aun, tapi musa tidak sendiri, ia bersama saudaranya yang bernama harun.

"berani sekali kau kembali setelah membunuh salah satu orang ku" ucap Fir'aun

"aku sungguh tidak sengaja, dan aku sudah bertaubat" jawab Musa

"wahai Fir'aun ayo ikut denganku menyembah tuhanku" ajak musa

"tuhanmu? siapa tuhanmu? aku adalah tuhanmu" ucap Fir'aun

"tuhanku Allah SWT yang menciptakan seluruh bumi dan isinya" ucap musa

"aku adalah tuhan, tidak ada tuhan selain ku" ucap Fir'aun

Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya dan berubah menjadi seekor ular yang besar  untuk menunjukkan kekuasaan Allah. Fir'aun dan para prajurit nya pun terdiam sambil melongo melihat tongkat yang berubah menjadi ular tersebut.

"sihir apa yang kau gunakan wahai musa?" tanya Fir'aun yang tidak percaya bahwa itu semua kekuasaan Allah.

"apa maksud kau sihir, Allah lah yang memberikan kekuasaan ini padaku" jawab musa tegas

Fir'aun masih tidak percaya sedikit pun apa yang di katakan musa dan dia menyuruh musa untuk keluar dari kerajaannya.

......

Waktu berlalu, kini kota mesir sedang di landa kemarau yang berkepanjangan dan tidak ada lagi makanan dan air yang dapat di konsumsi.

"wahai Fir'aun, kita sudah tidak ada lagi stok makanan dan semua kebun kita kering" ucap prajurit kepada sang raja

Ucapan itu pun mengingatkan Fir'aun atas nabi Musa karena musa mempunyai tuhan yang berkuasa atas segala.

"panggil musa sekarang" perintah Fir'aun 

Begitu musa datang, Fir'aun pun bersandiwara.

"wahai musa, mintalah hujan kepada tuhanmu, jika tuhanmu mengabulkannya maka aku akan menyembah tuhanmu" perkataan Fir'aun tersebut pun membuat musa yakin jika Fir'aun akan menyembah Allah. Maka musa berdoa kepada Allah dan setelah musa selesai berdoa, turunlah hujan yang diinginkan Fir'aun.

"wahh kebetulan nih hujan" ucap Fir'aun yang melihat ke jendela dan mengingkari janjinya untuk menyembah Allah.

Musa pun keluar dengan rasa kecewa dan geram terhadap Fir'aun, namun musa tetap sabar.

.......

Di malam hari, Musa mengajak para kaumnya untuk kabur dari mesir karena musa tidak sanggup melihat kaumnya diperbudak kaum qibtih. dan musa hendak membawa kaumnya ke tanah Palestina.

Pagi tiba, salah satu penjaga menyadari bahwa musa dan kaumnya telah kabur, ia hendak memberitahu Fir'aun.

"wahai Fir'aun, musa dan kaumnya telah kabur" ucap penjaga tersebut yang membuat Fir'aun marah.

"apaaaa..cepat siapkan kuda dan kejar musa" perintah Fir'aun.

.....

Sementara itu diperjalanan, Musa dan kaumnya berhenti karena ada laut luas yang terbentang menutupi jalan.

Fir'aun dan rombongannya pun melihat musa dan kaumnya yang berhenti karena melihat laut. Fir'aun dan rombongannya segera mengejar dengan kudanya.

Kaum nabi Musa pun ketakutan, 

Allah memberikan mukjizat kepada nabi Musa yaitu dapat membelah laut supaya bisa menyelamatkan diri dari kejaran Fir'aun.

Nabi Musa pun menghentakkan tongkatnya ke tanah dan laut pun terbelah, kini ada jalan di tengah tengah laut.

"wahh apa ini" ucap salah satu kaum nabi Musa karena kagum.

Nabi Musa dan kaumnya pun melewati jalan yang ada di tengah laut.

Sementara itu, Fir'aun dan rombongannya terus mengejar.

"apa inii, baru pertama aku melihat laut terbelah" ucal salah satu pengawal Fir'aun.

Tanpa berpikir panjang, Fir'aun dan rombongannya pun melewati jalan di tengah laut tersebut.

Setelah nabi Musa dan kaumnya telah melewati jalan di tengah laut, kini laut pun tertutup dan Fir'aun serta rombongannya pun tenggelam di dalam laut. namun Allah menyelamatkan jasad Fir'aun dan rombongannya ke tepi laut. betapa baik nya Allah SWT.

.......

Kini Bani Israil memulai hidup baru di bawah pimpinan Nabi Musa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun