Dalam kelas X-2, siswa juga dilibatkan dalam pembelajaran berbasis proyek yang mengintegrasikan penggunaan teknologi. Misalnya, siswa menggunakan aplikasi Canva untuk membuat presentasi PPT yang menjelaskan konsep-konsep dalam matematika secara visual dan menarik. Namun, dalam praktiknya, ditemukan beberapa kendala, seperti ketidakfokusan siswa selama presentasi karena cahaya yang kurang mendukung, serta ketidakaktifan dalam diskusi tanya jawab. Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan diferensiasi yang lebih efektif agar siswa dapat lebih fokus dan aktif dalam pembelajaran.
Diferensiasi produk memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih cara mereka menampilkan pemahaman mereka. Misalnya, pada topik statistik, siswa dapat memilih antara membuat presentasi, menulis laporan, atau membuat proyek visual seperti grafik dan diagram untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang data dan analisis statistik. Diferensiasi lingkungan mencakup penyediaan lingkungan belajar yang fleksibel dan ramah. Pengaturan ruang kelas disesuaikan agar siswa dapat bekerja dalam kelompok atau secara individu sesuai dengan kenyamanan mereka.
Untuk mengatasi kendala ketidakfokusan siswa, saya mempersiapkan Google Classroom untuk menyediakan PPT, flipbook, video, penugasan, LKPD, dan materi lainnya. Selain itu, saya mengurangi kegiatan presentasi di awal materi oleh siswa karena mereka mengeluh tidak memahami materi baru tersebut. Saya juga mengamati bahwa siswa kelas X-2 cenderung individualis dan tidak aktif dalam kegiatan kelompok. Oleh karena itu, saya mengembangkan pendekatan yang berfokus pada kolaborasi, daya saing, dan komunikasi siswa melalui tugas individu dan kelompok.
Kesimpulan
Penerapan strategi diferensiasi dalam pembelajaran matematika di SMAN 106 Jakarta, khususnya di kelas X-2, merupakan langkah penting untuk menangani keberagaman kebutuhan belajar siswa. Dengan menyesuaikan konten, proses, produk, dan lingkungan pembelajaran, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih inklusif dan efektif. Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat lebih terlibat dalam proses belajar-mengajar dan mencapai pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran.
Referensi
Ambarwati, R., & Firmansyah, F. (2022). Pengaruh Pembelajaran Berdiferensiasi terhadap Pemah
Burns, M. (2007). About Teaching Mathematics: A K-8 Resource.
Gardner, H. (1983). Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. New York: Basic Books.
Gregory, G. H., & Chapman, C. (2012). Differentiated Instructional Strategies: One Size Doesn't Fit All. Thousand Oaks, CA: Corwin Press.
Hall, T., Meyer, A., & Rose, D. H. (2012). Universal Design for Learning in the Classroom: Practical Applications. Guilford Press.