Mohon tunggu...
Retno Ayu Setyoningrum
Retno Ayu Setyoningrum Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

Mari membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan

23 April 2024   07:55 Diperbarui: 23 April 2024   07:59 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia adalah dasar negara dan

ideologi yang menjadi landasan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Hal ini

menjadikan Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia karena melindungi hak-hak rakyat

Indonesia. Pancasila juga memiliki makna yang mendalam serta cerminan dari kehidupan

bangsa Indonesia yaitu mencerminkan kebijaksanaan, keadilan, persatuan, demokrasi, dan

Ketuhanan yang Maha Esa. Selain itu Pancasila juga menjadi identitas bangsa Indonesia karena

mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seluruh rakyat Indonesia. Pancasila

menjadi dasar bagi seluruh kebijakan dan peraturan pemerintah, termasuk dalam pembentukan

undang-undang dan kebijakan ekonomi. Pancasila juga menjadi semangat dalam kehidupan

sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan sesama maupun dalam menghadapi berbagai

tantangan.

Menghayati Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa merupakan suatu perjalanan

yang menggambarkan hubungan yang erat antara nilai- nilai luhur Pancasila dengan jati diri

serta eksistensi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila memiliki peran yang sangat vital

dalam menjadi entitas dan identitas bagi bangsa Indonesia. Hal ini bukan hanya sekadar

semboyan atau dokumen tertulis, tetapi merupakan fondasi moral, etika, dan filosofi yang

mengikat serta membentuk jati diri bangsa Indonesia.

Penerapan Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa dalam Pendidikan dapat

diwujudkan sebagai pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke21 melalui program Profil Pelajar Pancasila. Dalam menghayati Pancasila sebagai entitas dan

identitas tentunya tidak lepas dari tantangan- tantangan yang muncul dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, adapun tantangan yang dihadapi sebagai berikut.

1. Perkembangan ilmu teknologi

Pada abad ke-21 yang telah berkembang pesat dalam hal teknologi di mana akses

informasi sangat luas dan tidak terbatas dalam artian semua orang dari segala umur bisa mengakses informasi tersebut jika memiliki perangkat elektronik atau gawai yang

menyebabkan banyak anak muda saat ini kurang memiliki tata krama dan sopan santun

dalam berperilaku. Oleh sebab itu, ketika membiasakan peserta didik untuk bersikap sesuai

dengan karakter Profil Pelajar Pancasila, hendaknya guru berkerja sama dengan orang tua

dalam memberikan arahan dan batasan dalam mengakses informasi khususnya dari media

digital.

2. Kurang tersedianya jumlah guru yang memiliki motivasi, semangat dan pengetahuan dalam

menerapkan karakter Profil Pelajar Pancasila

Berdasarkan kenyataan di lapangan masih terdapat guru-guru yang belum memiliki

motivasi, semangat, dan pengetahuan dalam penerapan karakter Profil Pelajar Pancasila

dan banyak juga guru yang kurang memahami kurikulum merdeka. Guru cenderung masih

nyaman dan betah dengan perangkat pembelajaran kurikulum sebelumnya karena belum

begitu memahami dalam perancangan yang memuat penerapan karakter Profil Pelajar

Pancasila. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dengan sekolah

untuk melakukan pelatihan dan seminar terkait perancangan dan penerapan kurikulum

merdeka yang memuat Profil Pelajar Pancasila.

3. Keragaman budaya, suku, ras, religiusitas dan agama

Keberagaman suku, budaya, ras, religiusitas, dan agama akan mempengaruhi karakter

setiap peserta didik yang berpotensi menimbulkan konflik bahkan perpecahan jika tidak

adanya rasa kebhinekaan. Lingkungan sosial merupakan salah satu objek yang

mempengaruhi terhadap proses tumbuh dan kembangnya manusia, terlebih saat terhadap

pembentukan karakter serta tingkah laku individu itu sendiri.

4. Konsumenrisme

Konsumerisme adalah paham terhadap gaya hidup yang menganggap barang-barang

mewah seabagi ukuran kebahagian, kesenangan, dan sebagainya. Hal ini akan membuat

individu berlomba-lomba mengikuti gaya hidup yang bersifat tidak hemat dan berlebihan.

Hal ini akan menjadikan ajang pamer untuk mencari perhatian hingga sekedar ikut-ikutan

sehingga menimbulkan sifat iri, dengki, dan gegsi, untuk menyikap tantangan tersebut perlu

adanya penerapan nilai-nilai pancasila untuk membentuk karakter peserta didik agar

menajdi manusia yang mengembangkan rasa persaudaraan baik di lingkungan sekolah,

keluarga, maupun masyarakat.

5. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan kurang maksimal

Peran orang tua menjadi salah satu aspek penting dalam pendidikan. Namun, kebayakan

orang tua saat ini tidak memahami pendidikan abad 21 dan kurikulum merdeka. Mereka juga kurang peduli terhadap pendidikan anaknya khususnya pada aspek afektif. Para orang

tua hanya fokus pada aspek kognitif saja, sehingga sikap peserta didik saat ini kurang baik

meski kognitifnya tinggi. Hal ini menunjukan bahwa orang tua perlu menanamkan

penerapan nilai-nilai Pancasila di rumah. Oleh sebab itu, penting bagi pemerintah untuk

memberikan edukasi, membangun dan menumbuhkan pemahaman orang tua agar dapat

ikut serta bekerja sama dalam membangun penghayatan Pancasila sebagai entitas dan

identitas bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan abad

ke 21.

Kemudian, Pancasila sebagai entitas dan identitas dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila

pada pendidikan yang berpihak kepada peserta didik dalam abad ke 21 di SMP Negeri 03 Batu

diwujudkan melalui penghayatan dan pengamatan nilai-nilai Pancasila melalui program Profil

Pelajar Pancasila yang berpihak kepada peserta didik dalam pendidikan abad 2. Terdapat 6

dimensi dalam profil pelajar pancasila yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Berikut

implementasi profil pelajar pancasila pada saat melaksanakan PPL di SMP Negeri 03 Batu.

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia

Pada dimensi pertama ini, peserta didik dituntun untuk dapat tumbuh menjadi pribadi

yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa dan memahami ajaran

agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari

hari. Penerapan Profil Pelajar Pancasila yang dilakukan di SMP Negeri 03 Batu adalah

memulai proses pembelajara ndengan membiasakan berdoa sesuai dengan ajaran dan

kepercayaannya masing-masing, mengadakan sholat dhuhur berjamaah bagi yang

beragama muslim dan kegitan keagaman bagi yang non-muslim, mengadakan kegiatan

kerohanian atau peringatan hari besar agama.

2. Bergotong royong

Pada dimensi ini, peserta didik dituntun agar dapat melaksanakan kegiatan secara

bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan

lancar, mudah dan ringan. Penerapan bergotong royong di SMP Negeri 03 Batu adalah

seperti melakukan kebersihan kelas, bmembuat proyek P5 dalam kelompok, kemudian

menerapkan metode diskusi atau berkelompok. Hal ini bertujuan untuk melatih kerjasama

dan semangat gotong royong peserta didik.

3. Berkebhinekaan global

Pada dimensi ini menuntun peserta didik untuk dapat mempertahankan budaya leluhur,

lokalitas dan identitasnya serta tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan membentuk lingkunga positif

yang tidak bertentangan dengan budaya leluhur bangsa. Penerapan Profil Pelajar Pancasila

pada dimensi ini di SMP Negeri 03 Batu adalah merayakan hari besar pahlawan, melakukan

upacara bendera, membiasakan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun).

menerapkan pembelajaran berbasis budaya (CRT).

4. Bernalar kritis

Pada dimensi ini menuntun peserta didik agar mampu secara objektif memperoleh

informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai

informasi, menganalisis Informasi. mengevaluasi serta menyimpulkannya. Penerapan

Profil Pelajar Pancasila pada dimensi ini di SMP Negeri 03 Batu adalah pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning dan Project Based

Learning untuk menguasai kemampuan berppikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan

permasalahan kontekstual.

5. Mandiri

Pada dimensi ini menuntun peserta didik untuk bertanggung jawab atas proses dan hasil

belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang

dihadapi serta regulasi diri. Penerapan Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 03 Batu pada

dimensi ini adalah guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik untuk dikerjakan

di rumah dan memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengenali minat atau kesukaan

diri serta menerima keberadaan dan keunikan diri sendiri, mengatur diri agar dapat

menyelesaikan kegiatan hingga tuntas, berani mencoba, adaptif dalam situasi baru dan

mencoba untuk tidak menyerah saat dihadapkan dalam sebuah tantangan.

6. Kreatif

Pada dimensi ini menuntun peserta didik untuk memodifikasi dan menghasilkan

sesuatu yang orisinil, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif

terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinil serta menghasilkan karya dan tindakan yang

orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.

Penerapan Profil Pelajar Pancasila pada dimensi ini adalah dalam pelajaran matematika

guru membiasakan peserta didik untuk menyelesikan permasalahan dengan berbagai solusi

penyelesaian sehingga tidak hanya satu cara melainkan ada banyak cara yang dapat

dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang ada, kemudian guru meberikan

kebebasan kepada peserta didik untuk menghasilkan karya dalam proyek P5.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun