Mohon tunggu...
Reti Reti
Reti Reti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pengarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memposisikan Kembali Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, dan Bahasa Asing di Indonesia

7 Juni 2024   22:39 Diperbarui: 8 Juni 2024   02:50 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan demikian, pendidikan bahasa di latar multilingual dan multikultural memerlukan pendekatan yang responsif terhadap keberagaman siswa, namun juga menawarkan potensi besar bagi pengayaan belajar siswa. Guru dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa, sambil memanfaatkan keberagaman sebagai sumber daya pendidikan yang berharga.

Sistem pendidikan bahasa di Indonesia adalah monolingual, dan Bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa yang digunakan sebagai media pengajaran secara formal. Betul bahwa di beberapa daerah bahasa-bahasa daerah dapat digunakan di sekolah dasar sampai tahun ketiga, tetapi hal ini dilakukan hanya untuk memberi kesempatan kepada anak-anak untuk menggunakan bahasa daerah sebelum mereka siap beralih ke dalam Bahasa Indonesia (Mahsun, 2018).

Mengajarkan Bahasa Bersama-sama dengan Mengajarkan Bidang Ilmu

Mengajarkan bahasa bersama-sama dengan mengajarkan bidang ilmu adalah pendekatan pendidikan yang menarik dan efektif, terutama dalam konteks pendidikan multilingual dan multikultural. Pendekatan ini mengintegrasikan pembelajaran bahasa dengan pembelajaran bidang ilmu, sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bahasa dan konten pelajaran secara bersamaan.

Pada dasarnya model ini merupakan model pengajaran bahasa yang didasarkan pada pemaduan antara materi yang diajarkan dan bahasa yang digunakan untuk mengajarkan materi tersebut. Alasan yng mendasari model ini adalah bahwa media yang digunakan untuk mengajarkan materi adalah bahasa, maka materi itu tidak akan dikuasai kalau bahasa yang digunakan untuk menyampaikannya tidak dikuasai. 

Sebagai contoh, mengajarkan biologi dapat dilakukan besama-sama dengan mengajarkan bahasa yang digunakan, dan dengan demikian, konsep-konsep biologi yang diajarkan hanya akan dipahami kalau bahasa yang digunakan untuk menggambarkan konsep itu dimengerti. Secara ringkas, dapat dikatakan bahwa materi disampaikan melalui penggunaan bahasa, dan kegiatan belajar mengajar diimplementasikan dengan mengaktifkan ketrampilan berbahasa (membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan) untuk mengungkapkan bidang ilmu yang dipelajari. Dengan kata lain, model ini adalah model pengajaran bahasa yang didasarkan pada kandungan materi yang disusupkan ke dalam kegiatan berbahasa (Fadjar, 2018).

Salah satu manfaat utama dari mengajarkan bahasa bersama-sama dengan mengajarkan bidang ilmu adalah bahwa siswa dapat belajar bahasa sambil mempelajari konten yang relevan dan menarik bagi mereka. 

Misalnya, dalam pembelajaran matematika, siswa dapat belajar tentang konsep matematika sambil memperdalam pemahaman mereka tentang kosakata dan struktur bahasa. Hal ini tidak hanya membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan bahasa yang lebih kuat karena mereka menggunakan bahasa dalam konteks yang nyata dan relevan.

Selain itu, mengajarkan bahasa bersama-sama dengan mengajarkan bidang ilmu juga memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis dalam bahasa yang mereka pelajari. Ketika siswa menggunakan bahasa untuk memahami dan menjelaskan konsep-konsep ilmiah atau matematika, mereka secara tidak langsung melatih kemampuan mereka dalam berpikir secara logis dan analitis, serta memperkuat pemahaman mereka tentang bahasa.

Pendekatan ini juga mendukung inklusi siswa multilingual dalam pembelajaran bidang ilmu. Dengan mengintegrasikan pembelajaran bahasa dengan pembelajaran bidang ilmu, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi semua siswa, tanpa membedakan antara siswa berbahasa ibu Inggris dengan siswa berbahasa ibu lainnya. Hal ini membantu memastikan bahwa semua siswa merasa didukung dan terlibat dalam proses pembelajaran.

Dengan demikian, mengajarkan bahasa bersama-sama dengan mengajarkan bidang ilmu memiliki banyak manfaat bagi siswa multilingual dan multikultural. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat keterampilan bahasa siswa, tetapi juga membantu mereka memahami dan menguasai konten pelajaran dengan lebih baik. Oleh karena itu, pendekatan ini layak dipertimbangkan oleh guru dan lembaga pendidikan sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan pembelajaran siswa dalam konteks multilingual dan multikultural.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun