Mohon tunggu...
Veronica Rompies
Veronica Rompies Mohon Tunggu... Wiraswasta - hobi ngomong, omongannya ditulis. haha.

Lulus tahun 1998 dari Universitas Darma Persada, Jakarta jurusan Sastra Inggris D3. Memulai bisnis furniture sejak tahun 2000 di Jepara, hingga saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gangguan Mental pada Remaja, Bagaimana Menghadapinya?

25 Januari 2023   17:19 Diperbarui: 27 Januari 2023   14:52 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sembuhkan dulu tangan yang patah dengan bantuan medis, masalah nanti setelah gips atau perban dilepas, kita boleh ajarkan untuk menggerakkan kembali jari-jari yang mati rasa, ajarkan agar hati-hati dan menghindari menggunakan tangan yang pernah patah tersebut untuk tidak mengangkat beban berat dulu. Kemudian berlatih secara bertahap untuk menggunakannya dengan normal.

Apakah kita pernah membawa anak kita pergi konsultasi ke dokter, berobat, saat ia demam tinggi selama lebih dari 3 hari? 

Pernah membawa anak kita ke dokter kulit saat ada ruam, gatal dan nyeri di kulitnya tidak kunjung sembuh? Pernah ya? 

Atau mungkin anda berfikir, sebaiknya kita menasehati saja anak yang demam ini," Banyak bersyukur nak, jangan mengeluh terus, paksakan diri makan yang banyak, olah raga, jangan hanya tiduran di kamar, pasti bisa sembuh." 

Ya, jika hanya demam karena telalu capek, pilek, bisa jadi kita benar. Tapi apakah kita tau, jika anak kita demam berdarah, misalnya? Bisakah sembuh dengan nasehat? Bagaimana dengan anak yang kulitnya gatal dan perih tadi? Apakah kita hanya menasehatinya untuk lebih menjaga kebersihan, mandi pakai sabun, mandi di laut sebagai terapi air garam. Padahal, ternyata itu adalah gejala kanker kulit. 

Sembuh kah anak kita dengan nasihat untuk menjaga kebersihan? Atau kita akan mengetahui saat semuanya sudah sangat terlambat, dan sel kanker sudah metastase ke organ lain? 

Pada banyak gangguan mental, ada resiko yang dapat menyebabkan penderitanya bunuh diri bahkan hanya terpicu oleh sesuatu yang anda, orang sehat mental anggap tidak masuk akal. Misalnya membaca komen buruk di medsos, menonton tv, atau teringat sesuatu yang sudah lama berlalu. Ya, sebahaya itu. Maka jangan hakimi mereka menggunakan pemikiran dari mental yang sehat.

Jangan samakan kemampuan tangan kita yang mampu mengangkat galon air, dengan kemampuan orang yang kedua tangannya baru mengalami penyambungan tulang karena patah. 

Kita bisa melihat dengan jelas saat ketidakmampuan itu pada organ tubuh, tapi pada mental yang tidak sehat, kita tidak selalu bisa melihatnya dengan langsung.

Ini Adalah Bagaimana Depresi Terlihat

Kurang lebih demikian terjemahan dari judul aslinya. Bukan hal yang mudah membedakan senyum mereka dengan kita semua. Kita tidak selalu tahu, apa yang terjadi dalam pikiran mereka. Jangan sampai kita mengetahui, saat merusak diri dengan narkoba, atau bahkan bunuh diri menjadi pilihan terakhir mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun