Mohon tunggu...
Veronica Rompies
Veronica Rompies Mohon Tunggu... Wiraswasta - hobi ngomong, omongannya ditulis. haha.

Lulus tahun 1998 dari Universitas Darma Persada, Jakarta jurusan Sastra Inggris D3. Memulai bisnis furniture sejak tahun 2000 di Jepara, hingga saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gangguan Mental pada Remaja, Bagaimana Menghadapinya?

25 Januari 2023   17:19 Diperbarui: 27 Januari 2023   14:52 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Informasi yang valid banyak didapat di internet, carilah situs-situs yang memang kompeten untuk membahas hal ini. Sehingga kita benar-benar tahu, bagaimana kondisi anak kita yang beranjak dewasa. 

Bagaimana jika orangtua ragu, melalui informasi yang sudah dikumpulkan dari beberapa sumber, kita masih ragu apakah anak mengalami gangguan kesehatan mental atau tidak? Segeralah datang ke psikolog. Jika kita ragu, tandanya ada kemungkinan walaupun kecil, bahwa anak kita membutuhkan pertolongan expert. 

Layanan psikolog dapat ditanggung BPJS dengan mengikuti prosedur yang diminta. Maka biaya konsultasi seharusnya bukan menjadi alasan untuk mengajak anak kita ke psikolog atau psikiater. 

Ya, memang banyak orangtua yang enggan mengajak anak bahkan dirinya sendiri, untuk pergi konsultasi ke psikolog maupun psikiater. Tabu. Bahkan masih ada yang menyebut mereka sebagai "dokter gila" yang khusus menangani orang gila.

Maka kalau sampai orang lain tau ia konsultasi dengan psikolog atau psikiater, orang lain akan menganggapnya gila. 

Banyak orangtua yang merasa lebih baik untuk membawa anak mereka konsultasi, dan menggunakan tenaga ahli supranatural maupun keagamaan untuk mengembalikan kesehatan mental anak mereka. 

Cari Bantuan dari Psikolog atau Psikiater

Namun, ketahuilah para orangtua, ada banyak sekali gangguan mental yang tidak bisa disembuhkan melalui kegiatan supranatural, melalui nasehat-nasehat, melalui quote-quote motivasi atau bahkan omelan atau ancaman. Misalnya gangguan bipolar. 

Ada gangguan pada kimia otak, yang membuat kelenjar di otak tidak bisa mengendalikan pengeluaran zat dopamin sebagaimana seharusnya pada otak orang tanpa gangguan ini. 

Bipolar disorder, bukan sekedar permasalahan psikologis harus ditangani dengan obat. Psikiaterlah yang dapat menangani permasalahan ini. 

Maka nasehat, "Atur pikiranmu untuk bisa sembuh dari penyakit bipolarmu" adalah sama dengan mengatakan, "Pakai jarimu untuk memijat otot yang sakit di tanganmu" yang dikatakan pada orang yang tangannya sedang diberi gips karena patah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun