Mohon tunggu...
Resti Anggraeni
Resti Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Seorang guru di sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Video Pembelajaran dan Media Benda Konkret

24 Januari 2023   09:45 Diperbarui: 24 Januari 2023   09:54 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian guru menyusun perangkat pembelajaran sebagai skenario guru untuk menyiapkan pembelajaran yang sistematis dan inovatif sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dan memenuhi kebutuhan, kemampuan dan karakteristik peserta didik.

 Selanjutnya penilaian peserta didik disusun sesuai dengan kisi-kisi yang berpedoman pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, sehingga soal penilaian dapat menggambarkan kemampuan peserta didik secara maksimal. Mengutip dari Modul Belajar Mandiri Calon Guru PPPK seri Pedagogi (2021: 119) tentang penilaian yang tidak hanya difokuskan pada hasil belajar, tetapi juga pada proses belajar. Peserta didik dilibatkan dalam proses penilaian terhadap dirinya sendiri dan penilaian antar peserta didik (penilaian antar teman) sebagai sarana untuk berlatih melakukan penilaian. 

Pada praktik ini guru membuat  instrumen penilaian dengan aspek pengetahuan dan keterampilan. Penilaian keterampilan dilakukan saat diskusi di dalam praktek pembelajaran, guru menilai keaktifan peserta didik bekerja dalam kelompok. Sedangkan penilaian pengetahuan dilakukan setelah praktik pembelajaran selesai untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi. Pada penilaian pemahaman guru memanfaatkan teknologi yaitu dengan fitur Google form. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih bersemangat dengan inovasi yang baru bagi mereka. Tampilan lembar penilaian yang dibuat sebagai berikut:

Link lembar Penilaian Pengetahuan Peserta didik : https://forms.gle/RYLDRzixXErUmgPt5 

Guru melaksanakan pembelajaran dengan langkah sebagai berikut:

  • Guru melakukan kegiatan pendahuluan dengan menyapa dan memberikan salam kepada peserta didik, mengajak peserta didik berdoa terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran, melakukan presensi kehadiran peserta didik, menanyakan hari dan tanggal, mengaitkan pelajaran dengan pengetahuan sebelumnya, melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, dan menyampaikan tujuan pembelajaran agar memudahkan peserta didik mengaitkan pengalaman atau pengetahuannya dengan pembelajaran yang akan diajarkan.
  • Guru melanjutkan dengan kegiatan inti diantaranya:
    • Identifikasi dan merumuskan masalah
      • Guru memperlihatkan 2 gambar buah yang tumbuh dengan biji dan tanpa biji, menjelaskan tentang perkembangbiakan tumbuhan dengan menayangkan video penjelasan langsung oleh guru yang didukung dengan media presentatif, tidak lupa guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya.
    • Menyusun rancangan penyelesaian masalah
      • Guru membagi peserta didik menjadi 2 kelompok, lalu memperlihatkan media replika bunga sempurna dan peserta didik diminta untuk menanggapi dengan menyebutkan bagian-bagian bunga. Peserta didik diminta untuk membandingkan media yang diperlihatkan dengan bunga asli yang dibawa masing-masing peserta didik. Guru memberikan LKPD dan membimbing peserta didik untuk menemukan masalah yang akan dipecahkan, yaitu: menjelaskan morfologi bunga yang mereka bawa dan membandingkannya dengan bunga yang dibawa teman sekelompoknya.
    • Mengumpulkan informasi
      • Guru meminta peserta didik menggali informasi dari berbagai sumber belajar, diantaranya modul ajar dan media presentatif yang telah disediakan guru. Selama peserta didik mengumpulkan informasi, guru membimbing penyelidikan yang mereka lakukan.
    • Pengolahan informasi
      • Peserta didik menganalisis hasil penyelidikannya tentang bagian-bagian bunga yang mereka bawa dan menuangkannya kedalam LKPD.
    • Menyelesaikan masalah
      • Peserta didik menyajikan hasilnya di depan kelas dan menceritakan kembali secara lisan ataupun isyarat. Guru mengevaluasi hasil diskusi setiap kelompok, dan mengajak peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
  • Guru menutup pembelajaran dengan melakukan refleksi kegiatan yang sudah dilakukan, materi yang diajarkan dan media yang digunakan. Guru juga memberikan tugas melalui google form, yang bisa diakses terbatas oleh peserta didik. Kemudian mengakhiri dengan berdoa menutup pelajaran serta memberi salam.

Kegiatan pembelajaran ini telah melibatkan beberapa pihak, diantaranya guru sebagai pelaksana kegiatan, kepala sekolah yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melakukan praktek pembelajaran, teman sejawat yang telah memberikan banyak dukungan dan bantuan sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Kemudian peserta didik kelas X Tunarungu yang telah berpartisipasi sebagai tokoh utama dalam program ini.

Selain itu ada berbagai sumberdaya yang mendukung pelaksanaan praktik pembelajaran ini antara lain: ruang kelas yang kondusif, alat pendukung seperti Laptop dan LCD Projector, serta materi ajar yang disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan peserta didik yaitu perkembangbiakan tumbuhan secara generatif, diantaranya apa itu perkembangbiakan, perbedaan antara perkembangbiakan tumbuhan secara generatif dan vegetatif, proses perkembangbiakan tumbuhan secara generatif, bagian-bagian bunga, dan macam-macam penyerbukan.

Refleksi Akhir dan Dampak

Penggunaan media benda konkret dan video pembelajaran pada pembelajaran IPA materi Perkembangbiakan Tumbuhan sangat efektif meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar peserta didik menjadi meningkat jauh lebih tinggi daripada sebelum praktik pembelajaran ini. 

Terbukti dari nilai yang dihasilkan semua peserta didik diatas nilai 70 yang merupakan KKM, dan nilai rata-rata kelas 85, merekapun lebih mudah memahami materi yang disampaikan dan dapat mengerjakan soal penilaian dengan mudah secara mandiri. Selain itu peserta didik nampak lebih tertarik mengikuti pelajaran dan juga menjadi percaya diri untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

Model Problem Based Learning (PBL) juga berpengaruh terhadap antusiasme belajar peserta didik. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Seluruh peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Peserta didik saling mengungkapkan pendapat dan pemikirannya dalam kegiatan diskusi, yang sangat jarang terlihat sebelum praktik pembelajaran ini dilaksanakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun