Mohon tunggu...
Resti Anggraeni
Resti Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Seorang guru di sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Video Pembelajaran dan Media Benda Konkret

24 Januari 2023   09:45 Diperbarui: 24 Januari 2023   09:54 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karekteristik peserta didik tunarungu dalam belajar juga menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Menurut Krisnan (2021) yang menyebutkan bahwa tunarungu mengalami hambatan pada pendengaran sehingga media pembelajaran yang digunakan lebih menekankan ke visual, media benda nyata merupakan salah satunya, dimana anak bisa melihat langsung mengenai benda yang dimaksud sambil disajikan nama bendanya melalui tulisan. Berdasarkan artikel tersebut menyimpulkan bahwa penggunaan media visual dalam pembelajaran siswa tunarungu lebih efektif, dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional. Dengan karakteristik belajar tunarungu yang demikian, maka penggunaan media visual merupakan pilihan paling tepat bagi peserta didik tuna rungu, terutama untuk mengilustrasikan materi pelajaran seperti pada perkembangbiakan tumbuhan yang memiliki banyak istilah ilmiah yang asing bagi peserta didik tunarungu. Hal ini menuntut guru untuk menggunakan media yang menarik dilihat dan mudah dipahami.

Metode dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru juga berperan penting dalam ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru harus memilih metode dan model yang inovatif dan variatif sehingga pembelajaran tidak membosankan. Selain itu bahan ajar dan penilaian harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta didik.

Banyak pihak yang terlibat dalam menghadapi tantangan di atas, diantaranya kepala sekolah, teman sejawat, dosen pembimbing dan guru pamong yang selalu memberikan semangat, bantuan baik tenaga maupun pikiran serta motivasi sepanjang program ini. Kolaborasi antara guru dan orang tua/ wali juga berperan penting akan keberhasilan putra-putrinya, karena adanya keberlanjutan pembelajaran di rumah.

Aksi

Langkah-langkah yang dilakukan guru untuk menyelesaikan tantangan ini diantaranya melakukan asesmen dan mengidentifikasi masalah apa saja yang dialami peserta didik. Mengeskplorasi berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab terjadinya masalah, dan menganalisis serta menyimpulkan penyebab yang paling sesuai dengan masalah yang dihadapi peserta didik. Kemudian mencari solusi atas permasalahan tersebut dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik peserta didik untuk mewujudkan ketercapaian pembelajaran. Setelah didapatkan solusi, maka guru menerapkan model, metode, media, bahan ajar dan jenis penilaian yang tepat dan inovatif sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik.

Pada praktik pembelajaran ini guru  menerapkan pendekatan Problem Based Learning (PBL), dengan metode diskusi, tanya jawab dan penugasan. Adapun media yang digunakan diantaranya yaitu video pembelajaran, media presentatif, media benda konkret yaitu bunga asli dan peraga bunga sempurna. Pada pembelajaran perkembangbiakan tumbuhan ini memfokuskan materi pada perkembangbiakan tumbuhan secara generatif agar peserta didik mendalami materi hingga tuntas. Komponen-komponen tersebut memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Guru juga merancang perangkat pembelajaran diantaranya modul ajar, alur tujuan pembelajaran, LKPD, Kisi-kisi soal dan perangkat pembelajaran lainnya.

Menurut Sanjaya (dalam Rifai, 2020) kelebihan Problem Based Learning (PBL) yaitu:

  • Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
  • Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa.
  • Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dunia nyata.
  • Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
  • Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
  • Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
  • Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
  • Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata.

Guru pun memilih pendekatan Problem Based Learning (PBL) pada praktik pembelajaran ini dengan harapan peserta didik lebih tertantang dan dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Sintaks Problem Based Learning (PBL) diantaranya: (a) identifikasi dan merumuskan masalah, (b) menyusun rancangan penyelesaian masalah, (c) mengumpulkan informasi, (d) pengolahan informasi, dan (e) menyelesaikan masalah.

Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media pembelajaran adalah dengan memilih media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, yaitu: video pembelajaran tentang perkembangbiakan tumbuhan, media presentatif yang menjelaskan tentang perkembangbiakan generatif untuk memperjelas materi yang diajarkan oleh guru dan morfologi bunga sebagai bahan diskusi peserta didik, media benda konkret berupa bunga asli dan peraga bunga sempurna untuk menambah pemahaman peserta didik dengan mengaitkan pembelajaran dengan benda aslinya. Berikut ini merupakan media yang digunakan guru:

  • Video Pembelajaran
  • Media presentatif
  • Media benda konkret

Dokpri
Dokpri

Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan metode pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik peserta didik dan materi. Disini guru memilih metode pembelajaran yang akan digunakan, diantaranya diskusi, tanya jawab dan penugasan. Proses pemilihan metode ini yang pertama guru mempelajari apa saja metode-metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, lalu memahami karakteristik peserta didik dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik, kemudian melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pembelajaran yang akan disampaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun