"Kamu tidak percaya?"
"Bukan aku tidak percaya, hanya perlu bukti agar aku lebih yakin."
Aku mengeluarkan ponsel. Menekan tombol on off. Setelah benda pipih itu menyala, aku membuka galeri, mencari video pernikahan sederhana kami.Â
"Ini." Aku menyerahkan ponselku. Membiarkannya menonton video saat ijab qobul.Â
"Jadi benar kau istriku?" Mengembalikan ponselku setelah selesai menonton.Â
"Iya."
"Terima kasih, sudah mau menjadi istriku. Ayo kita sama-sama sampai akhir," ujarnya tanpa aba-aba.Â
Deg. Jantungku berdebar kuat. Tak menyangka Mas Agha akan berterima kasih padaku. Ini pertama kalinya dia mengucapkan terma kasih, selama pernikahan kami.Â
"Iya Mas, sama-sama."
"Apa kamu tidak mengantuk?" tanya Mas Agha setelah menguap sekian kalinya.Â
"Mas mengantuk? Tidurlah, ini masih jam 3 pagi," titahku karena ini masih jam 3 pagi.Â