"Kamu harus jaga kesehatan, jangan terima orderan dulu. Tri semester pertama itu masih rentan." Mamah mertua menasehatiku.Â
"Iya Mah, gimana keadaan Mas Agha?"
"Masih di ruang operasi," jawab Mamah mertua.Â
"Ohh. Apa aku perlu dirawat inap?" tanyaku pada dua wanita yang ada di ruangan ini, setelah melihat ada slang infus yang terpasang di tangan kiriku.Â
"Iya Nduk," jawab Mamak. Aku sedikit kecewa dengan jawaban itu. Jika aku perlu rawat inap,maka aku tidak bisa menjaga suamiku.Â
"Jangan khawatir tentang Agha, Han, ada mamah yang akan menjaganya," ucap Mamah mertua menenangkanku.Â
"Hufftt." Aku hanya bisa menghela nafas.Â
Keadaan ruangan ini menjadi hening. Mamak dan Mamah mertua sama-sama sibuk dengan ponselnya.Â
Mas Adi? Ntah kemana orang itu.Â
*****
"Mas, tidakkah kamu ingin mendengar kabar bahagia? Aku hamil Mas." Aku terus bercerita saat-saat kebersamaan kita. Walaupun tidak ada momen yang berkesan.Â