"Ya sudah" Agha berlalu masuk kedalam kamarnya.Â
"Hufftt, Allah mudahkanlah semuanya," gumanku sembari berjalan menuju ruangan yang akan menjadi kamarku.Â
Ceklek.Â
Hawa pengap dan debu langsung menerpa indara penciumanku, begitu pintu ruangan yang akan menjadi kamarku ini terbuka.
Tubuhku tertegun, menatap tumpukan barang yang berserakan tidak beraturan. Barang-barang itu tertutupi oleh debu tebal.Â
"Astaghfirullah hal azim." Aku hanya bisa beristighfar, sadar tempat apa yang akan menjadi kamarku ini. Gudang, iya ruangan ini adalah gudang.Â
Kutinggalkan koperku di luar ruangan. Kakiku melangkah masuk kedalam ruang itu.Â
"Sepertinya dia memang sengaja." Aku berguman ketika melihat alat kebersihan yang sudah tersedia di samping pintu.Â
"Ayo kuat Hana, kamu pasti bisa!" ucapku menyemangati diri sendiri.Â
Kuambil satu persatu barang yang berserakan itu, dengan perlahan tapi pasti, aku memilah barang yang sekiranya sudah tidak terpakai.Â
Pluk.Â