Mohon tunggu...
Robby Milana
Robby Milana Mohon Tunggu... -

Pihak kelurahan mencetak KTP saya dengan nama lengkap Robby Milana. Saya benar2 cuma orang biasa aja. Orang bilang, akar rumput. Saya gemar membaca, menulis, mendengar, dikritik dan menelaah apa saja yg singgah di indera-indera tubuh saya. Tidak ada hal yg istimewa dlm diri saya, kecuali saya selalu merasa gelisah menjadi warga Indonesia yg ingin negerinya selalu dihargai negara lain karena kualitas, bukan karena "gaya"-nya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Membuka Orang Lain

21 Februari 2012   10:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:22 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Mari kita ubah ilustrasinya: Setiap ada kesempatan baik, atau mgkn sesekali di status FB, Anda mengatakan dng bhs yg enak dan komunikatif seperti ini: "Sejuk bnr hati ini saat liat tmn2 cewek pake jilbab. Bukan apa2...tp keliatannya elegan, aman dan rapih." Kira2 brp persen orang yg bs terpengaruh? Tepat! Jumlahnya akan lebih bnyk dibanding ilustrasi yg di atas.

Seorang dokter yg baik menginginkan pasiennya menjalani sebuah operasi besar; ia tidak mau memaksa pasiennya, melainkan memberikan kuasa pd pasien utk menggunakan penilaiannya sendiri. "Operasi ini penting untuk Anda. Namun temuilah terlebih dahulu dokter yg lain utk mendpt second opinion. Berkonsultasilah kpd pasien lain yg telah mengalami dan telah sembuh dr penyakit yg sama. Sisanya, keputusan ada di tangan Anda."

Pdhl sbg dokter bisa saja Anda mengatakan, "Penyakit ini sudah gawat dan hrs dioperasi. Tdk bs ditawar2 lagi, Anda hrs melakukannya jika Anda tdk mau mengalami resiko yang mematikan." Tp berbeda dng dokter yg di atas, dokter yg ini tdk "membuka orang lain." Dia memaksa. Pasien akan sngt mgkn menolak krn "keputusannya" tdk dipertimbangkan.

2. Tidak menggurui

Beberapa orang dng sngt PD mengemukakan nasihat, ide, atau ceramah mereka dng cara menyerang dan merendahkan. Mereka menggurui. Menganggap orang lain mutlak salah atau mutlak bodoh, sementara mrk merasa mutlak benar dan mutlak cerdas. Lihat dua ilustrasi ini:

"Saya berada di sini utk menyampaikan gagasan saya. Anda semua hanya harus mendengar dan memahaminya baik2. Tidak ada yg cacat pd gagasan sy. Krn itu jika Anda menolaknya, itu artinya ada yg cacat pd pemahaman dan keputusan Anda."

Atau Anda bisa melakukan ini: "Saya berada di sini utk menyampaikan gagasan saya. Anda semua yang berada di sini memiliki kuasa utk membuat gagasan saya tersebut menjadi kenyataan atau tidak."

Jika Anda melakukan yg pertama, maka hampir bs dipastikan seluruh pendengar akan menutup telinganya seperti ketika mereka menyumbatnya dengan kapas satu kotak penuh. Namun jika Anda melakukan yg kedua, pendengar akan membuka dirinya dan siap utk masuk ke dlm pidato Anda selanjutnya. Mrk merasa dihargai dan tidak merasa digurui. Tdk ada orang yg suka digurui, bahkan oleh seorang guru sekalipun. Dan ketika seseorang merasa tdk digurui, mrk merasa diberi kuasa; jika mrk merasa diberi kuasa, maka mrk siap utk masuk ke dlm ide2 yg akan kita sampaikan.

3. Menciptakan kontak positif

Suatu ketika Anda (entah Anda laki2 atau perempuan) melihat seorang laki2 di sebuah jln sepi mencegat Anda. Dia cuma hendak menawarkan sebuah minuman ringan. Kira2 apa yg akan Anda lakukan? Tepat. Anda akan berlalu dng tergesa2. Adalah aneh ada seseorang yg tdk dikenal menawarkan minuman ringan, di jln sepi...dan jelek, lg!

Tapi jika laki2 itu menawarkan Anda minuman di dlm sebuah kafe ketika Anda sdng bersama tmn2 Anda, maka kemungkinan besar Anda tidak akan pergi buru2. Bahkan bs jd Anda akan menerima tawarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun