Mohon tunggu...
Robby Milana
Robby Milana Mohon Tunggu... -

Pihak kelurahan mencetak KTP saya dengan nama lengkap Robby Milana. Saya benar2 cuma orang biasa aja. Orang bilang, akar rumput. Saya gemar membaca, menulis, mendengar, dikritik dan menelaah apa saja yg singgah di indera-indera tubuh saya. Tidak ada hal yg istimewa dlm diri saya, kecuali saya selalu merasa gelisah menjadi warga Indonesia yg ingin negerinya selalu dihargai negara lain karena kualitas, bukan karena "gaya"-nya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Membuka Orang Lain

21 Februari 2012   10:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:22 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Berapa banyak ucapan kita yang ditolak oleh orang lain? Terlalu banyak. Berapa banyak orang yg menutup diri dari nasihat atau ceramah2 yang dikemukakan kepada mrk? Sngt banyak.

Orang cenderung menutup dirinya pada kita ketika kita akan menyampaikan sesuatu dengan gelagat tidak bersahabat; raut wajah kita tegang, urat2 dileher kita bermunculan, bahkan kedua mata kita berwarna merah seperti ikan piranha. Orang akan mengantisipasi apapun yang kita sampaikan ketika mereka mendengar betapa kasarnya suara kita atau betapa "kejamnya" bahasa dan kata2 yg kita gunakan. Orang cenderung mempertahankan dirinya ketika mereka merasa akan "diserang."

Kesalahan bukan terletak pd orang lain, apalagi menuduh mereka bodoh dan tdk mau menerima kebenaran ("Kebenaran"? Kebenaran siapa?). Tp kesalahan terletak pd cara kita menyampaikan sesuatu kpd orang lain itu: kita hanya menyampaikan, tp tdk "membuka diri mereka." Penceramah2 ekstrim (baik dr kelompok fundamentalis maupun liberal) yg selalu "menuduh" atau "memojokan" orang lain dlm ceramah2 dan nasihat mrk, sudah bs dipastikan akan ditolak. Ingat rumus ini: "Setiap orang pd dasarnya defensif." Buka dulu orang lain, baru sampaikan.

Membuka Orang Lain

Lalu apa yang dimaksud dengan "membuka orang lain" dan bagaimana melakukannya? Membuka orang lain adalah membuat orang lain merasa "nyaman" dan mau menerima keberadaan kita. Itu dulu. Baru kemudian setelah mereka menerima keberadaan kita, buatlah orang lain mau mendengarkan kita dengan rela, bukan krn terpaksa.

Membuka orang lain tdk bisa dilakukan jika kita "merasa benar" duluan sebelum memulai apa2. Mrk akan menolak. Knp? Krn mereka pun pny "perasaan benar" yang sama. Mari lihat bagaimana sikap atau perasaan orang lain ketika kita akan menyampaikan nasihat atau ceramah atau gagasan atau masukan2. Mrk umumnya akan berpikiran seperti ini:

-Jika saya mendengarkan Anda, tidakkah itu artinya saya seolah2 telah kalah?

-Saya tidak mau mendengar dan mengakui ucapan atau gagasan Anda yg menunjukan bhw saya ini lemah.

-Saya akan kehilangan harga diri saya jika saya menyetujui Anda.

-Apakah saya hrs mengakui bhw saya salah?

-Apakah sy hrs mengambil resiko utk sebuah ide baru?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun