- Film dan Pangan : Ketertarikan film dan pangan adalah cara lain bagi saya untuk menyampaikan kritik, dan sudah banyak film-film yang menyajikan hasil penelitian, tentu penelitian berbentuk film sangat menarik dan memudahkan menyampaikan pesan sosial apa yang ingin disampaikan. Contoh artikel saya di kompasiana yang mengulas tentang ketimpangan sosial pada menu dan penikmatnya adalah para politisi/stakeholder/pemangku kebijakan, judulnya Dinner For Few: Animasi Pendek Ketimpangan Sosial Penuh Satire Lewat Hidangan.Â
- Materialisme Budaya Pangan, Makanan Tradisional, Pangan Lokal, Sistem Pangan, dan Tembakau adalah seri ketertarikan penelitian saya sebagai respon pada gastronomi masa kini yang tentunya terus dinamis dan memberikan berbagai dampak terlebih pada masyarakat.Â
Menelitilah Untuk KebermanfaatanÂ
Bagi saya meneliti adalah meluangkan waktu untuk berpikir dan bertindak sehingga menghasilkan hal-hal kebermanfaatan yang justru bisa dikembangkan oleh orang lain melalui : pengetahuan, emosional, spiritual, dan modal sosial yang mulai terlupakan bahwa manusia adalah makhluk sosial maka saling tolong-menolong itu adalah reaksi akal yang menyambut naluri kemanusiaan.Â
Temu Kompasiana "Kerabat Antropolog Pangan"
Dalam rangka menciptakan ruang berbagi pengetahuan hasil penelitian saya membuat komunitas dari fasilitas kompasiana ini bernama : Kerabat Antropolog Pangan yang bisa dikunjungi / bergabung pada tautan :Â https://temu.kompasiana.com/kerabatantropologpangan, biasa mengisi berbagai artikel setiap hari Rabu dengan nama : Rabu Bertemu. Sudah hampir 5 pertemuan berlangsung dan saya senang sekali antusiasmenya terus meningkat karena saya berharap perkumpulan ini memang inklusif yang bisa merangkul semua orang tanpa ada batasan latar belakang, persoalan pangan adalah persoalan semua umat manusia dan makhluk hidup sampai akhir hayat, maka dari itu memikirkan dan beraksi untuk keberlanjutan pangan adalah tanggung jawab manusia yang bisa memaksimalkan akal pikiran dan budi pekerti agar tercipta keadilan pangan.Â
Jadi peneliti independen di Indonesia sudah saya nikmati suka dukanya, dan saya harus semakin bijaksana dari banyaknya pengalaman lapangan, terlebih banyak ketimpangan yang tidak terselesaikan dan bertambah.Â
Demikian, perjalanan penelitian ini saya tuliskan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI