Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jengkol: Evolusi Gastronomi Masa Kini, Asam Jengkolat dan Fungsionalitas Komoditas

6 Juli 2024   12:06 Diperbarui: 6 Juli 2024   15:15 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokumentasi pribadi 

Mengapa pada protein tinggi ? Hal ini tentu saja diambil dari penelusuran kejadian di wilayah saya dimana banyak perempuan dan lebih luasnya remaja punya masalah kelelahan, masalah pertumbuhan, kekebalan tubuh hingga penyembuhan luka ketika terjatuh sulit mengering dan sembuh, hal ini jika didiagnosa dalam intervensi gizi maka kekurangan zat gizi protein, karena protein hewani mahal untuk diolah sedangkan komoditas jengkol selalu berlimpah pada saat itu, maka dipilihlah jengkol sebagai potensi protein yang akan ditingkatkan produk pengembangannya menjadi stik jengkol. 

Apa saja manfaat nilai gizi yang terkandung dalam jengkol ? 

1. Jengkol yang mengandung protein, akan membantu penambahan protein yang berfungsi memperbaiki jaringan tubuh termasuk : kulit, otot, hingga organ tubuh. Enzim dalam protein jengkol akan berkontribusi untuk metabolisme kekebalan tubuh, tentu saja protein ini akan memulihkan gejala yang ditemui seperti : kelelahan, luka sulit sembuh dan masalah tumbuh kembang yang bermasalah pada gejala sakit-sakitan pada kekebalan tubuh yang menurun. Protein dari jengkol memberikan kekuatan alami ketika disantap, fungsi lain memberikan rasa kenyang lebih lama yang berasal dari protein nabatinya jengkol. 

2. Jengkol yang mengandung karbohidrat dan Serat, membantu menyalurkan pati dan serat yang memberikan energi tambahan dalam tubuh, sehingga seseorang ketika telah menyantap jengkol dengan berbagai jenis olahannya akan memiliki kekuatan untuk beraktivitas lebih aktif, sedangkan kandungan serat pada jengkol mempermudah untuk proses pencernaan sehingga mencegah sembelit, mengontrol kadar gula darah (jengkol memiliki kandungan diuretik ketika dikonsumsi dalam batas wajar atau tidak berlebihan, karena zat ini mampu menyerap glukosa/sumber energi utama dalam karbohidrat). 

3.  Jengkol yang mengandung Vitamin C dan kalium akan lebih bermanfaat ketika pengolahannya tidak berkali-kali dalam suhu panas, maksudnya untuk mempertahankan vitamin C nya agar tidak hilang (karena vitamin C akan rusak jika dalam suhu yang terlalu panas), vitamin C dalam jengkol akan berperan sebagai antioksidan/pelindung untuk sel-sel tubuh yang rusak bisa karena kekebalan tubuh sedang berkurang atau kondisi tubuh sedang mengalami perubaha sehingga jaringan tubuh terganggu dalam fungsinya. 

Sedangkan kalium akan akan membantu keseimbangan cairan dalam tubuh, hal ini sering dispelekan karena tidak terlalu penting, jika menelisik fungsi kalium dalam tubuh maka kalium akan menentukan kesehatan fungsi otot dan jantung lebih lanjut kalium sering digunakan untuk perawatan pasien-pasien yang terkena stroke karena kalium dapat mengaktifkan kembali fungsi tubuh pada pasien stroke. 

Telaah patologi penyakit (ilmu yang mengeksplorasi tentang : penyebab, perkembangan, dan dampak penyakit pada tubuh dengan teknik menganalisis jaringan dan sel untuk memahami mekanisme penyakit, membantu diagnosis, dan merumuskan strategi pengobatan yang efektif) dan metabolisme gizi pada tubuh seseorang, metabolisme sendiri singkatnya membahas : alur proses biokimia yang mengubah zat gizi dari makanan (misalkan jengkol) menjadi energi dan bahan dasar tubuh.

Lebih lanjut metabolisme gizi dalam tubuh manusia akan mengarahkan pada proses : pencernaan, penyerapan, dan pemanfaatan makronutrien/zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) serta mikronutrien/zat gizi mikro (vitamin dan mineral) untuk mendukung fungsi tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. Kompasianer, bisa membaca lebih lanjut pada buku yang tidak terlalu berat bahasannya seperti : Modern Nutrition in Health and Disease yang ditulis oleh Robert J. Cousins (seorang ahli biokimia gizi dari Amerika).

 sumber gambar: dokumentasi pribadi 
 sumber gambar: dokumentasi pribadi 

sumber gambar: dokumentasi pribadi 
sumber gambar: dokumentasi pribadi 

Kandungan Asam Jengkolat Pada Jengkol 

Apa itu asam jengkolat ? Apakah zat ini mengerikan bagi tubuh ? bukannya zat gizi jengkol bermanfaat ? Inilah kontroversialnya komoditas jengkol, disisi lain jika dilihat dari sudut pandang gastronomi, gizi, dan manfaat bagi tubuh akan sangat kontributif , namun komoditas jengkol jika disantap akan memberikan efek negatifnya juga jika dikonsumsi berlebihan, karena jengkol secara alamiahnya memiliki asam jengkolat. 

Asam jengkolat pada jengkol merupakan senyawa kimia organik yang berpotensi memberikan efek samping membentuk kristal dalam tubuh yang akan bersemayam di ginjal, hal ini sering banyak menyebabkan infeksi saluran kemih (tempat untuk lalu lintasnya urin) dan lebih parahnya asam jengkolat akan banyak menimbulkan reaksi tubuh bermacam-macam seperti gejala demam, nyeri abdomen/nyeri perut, dan hamturia (darah dalam urin). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun