Indonesia hadir pada sesi:
Mengurangi Deforestasi dan Degradasi Hutan melalui Rantai Nilai Pertanian Berkelanjutan dan Tata Kelola Hutan yang Lebih Baik, Dari Komitmen ke Tindakan.
Sebagai deskripsi singkat sesi ini menjelaskan dan mendiskusikan tentang berbagai hal terkait ekosistem, di mana hutan adalah ekosistem yang berharga bagi 1,6 Milyar orang di muka bumi.
Di antaranya ternyata hutanlah yang paling rentan akan kerusakan karena ketergantungan pada sumber daya hutan yang tidak pernah berhenti.Â
Bahkan produksi pertanian: deforestasi, biasa dikenal sebagai pembukaan hutan adalah penghilangan hutan atau tegakan pohon dari lahan yang kemudian dikonversi menjadi penggunaan bukan hutan.Â
Kemudian, degradasi, secara singkat disebut penurunan kualitas kondisi, suatu proses di mana kekayaan hayati suatu kawasan hutan berkurang secara permanen oleh beberapa faktor atau kombinasi beberapa faktor).Â
Sebagai pengingat saja bahwa penyebab utama pemanasan global didominasi oleh:Â
Deforestasi dan Degradasi.Â
Jika melirik proyek baru tentang pertanian berkelanjutan untuk ekosistem hutan yang didanai dari Komisi Eropa dan Kementerian Federal Jerman atas nama kerja sama ekonomi pembangunan dengan kontribusi komitmen untuk mengurangi deforestasi dandegradasi hutan dengan langkah dan cara:
Rantai Nilai Pertanian Berkelanjutan dan Tata Kelola Hutan yang lebih baik.
Negara-negara terpilih dalam proyek yang dimaksud ada 4 negara diantaranya : Brazil, Ekuador, Zambia, dan Indonesia.Â
Tujuan proyek ini adalah mempromosikan pendekatan holistik tata kelola dan pengelolaan berkelanjutan di perbatasan hutan dengan mendorong Pertanian Inovatif yang berorientasi masa depan.