Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Aturan Makan dari Ahli Hipertensi untuk Cara Santai Menstabilkan Tekanan Darah

31 Oktober 2022   08:13 Diperbarui: 31 Oktober 2022   09:03 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : istockphoto.com

4. Cabai bubuk (Dr. Watanabe tidak menggunakan saus untuk rasa pedas, tapi cabai bubuk alami). 

5. Minyak cabai dengan minyak wijen (jika kuah makanan dirasa perlu lemak dan tekstur seperti minyak namun memiliki rasa pedas). 

Cita rasa Yang dihidangkan Dr. Watanabe 

Berikut bahan-bahan yang cocok dengan sirkulasi tekanan darah yang dicoba oleh Dr. Watanabe : 

1. Membuat sup dirumah atau sendiri untuk sup sederhana. Di Indonesia bersyukur dengan keberadaan tukang sayur keliling, warung tetangga, pasar tradisional, bahkan swalayan menyediakan sayur segar. Kecuali menu berkuah berat seperti olahan daging itu bisa dikondisikan dan dijadwalkan menikmatinya di luar rumah. 

2. Selalu menyediakan acar segar, tidak kepikiran ya ? bahwa acar membantu memberikan kontribusi sebagai penambah rasa dan kebutuhan gizi sayuran secara sederhana. 

Penyedap Pilihan Bagi Penderita Hipertensi : 

Dr. Watanabe menggunakan beberapa bahan berikut untuk menambah cita rasa masakan atau hidangan seperti : daun kemangi, jahe, bawang daun, jeruk nipis, buah citrus, buah lemon, lobak parut sebagai pengganti pedas dan sensasi panas, wijen menambah vitamin E untuk memperlancar sirkulasi darah dan menurunkan tekanan darah karena kaya kandungan antosianin). 

Mengganti Peralatan Makan 

Tidak perlu kerepotan dengan alat baru, namun alat makan yang kecil akan mendorong porsi kecil dan itu akan terasa lebih nikmat karena menjadi pelan-pelan dalam menikmati makanan. Dr. Watanabe berpesan : "Cobalah sesekali menipu otak bahwa makanan dalam porsi kecil ini banyak, nikmatilah perlahan". Hal ini membantu menambah rasa kenyang. Dan proses pencernaan makanan pun menjadi teratur dan baik. 

Daging, tidak selamanya buruk. 

Bahagia sekalikan jika daging dan olahannya tidak selalu dianggap hal-hal jahat, namun perlu beberapa trik dalam mengolahnya seperti fokus pada pengolahan yang tidak menambah lemak dan tidak menambah kalori pada setiap olahannya. Contoh hidangan Dr.Watanabe dalam mengolah daging hanya dipanggang kemudian hanya ditambahkan bumbu secukupnya. Bagaimana dengan hidangan Indonesia ? Sepertinya bisa disiasati ya. 

Cumi-Cumi, Gurita, Udang dan Kerang 

Di Jepang, komoditas ini berlimpah dan bisa dinikmati sebagai pengganti lauk-pauk dari olahan daging, karena kelompok bahan makanan ini memiliki taurin yang berfungsi untuk meningkatkan fungsi hati dan menurunkan kadar kolesterol. 

Jangan lupakan Kedelai 

Patut kembali bersyukur bahwa olahan ini banyak sekali dijumpai di Indonesia. Di Jepang mereka menikmati : Kedelai goreng dengan sayur, Lembaran tahu kering , Susu Kedelai dan tepung kedelai untuk berbagai sajian kue. 

Tidak Perlu Takut Dengan Makanan Manis

Ini yang disukai. Larangan tidak jelas tentang makanan memang memusingkan. Dr. Watanabe mengingatkan makanan manis memberikan manfaat sebagai pelepas stress dan memulihkan kelelahan. Namun, ingat kadarnya tidak berlebihan seperti cukup 1 atau 2 buah buah-buahan sehari. Bahkan cokelat lebih baik daripada kue. Terlebih dark chocholate karena memiliki kandungan rendah gula dan rendah lemak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun