Mohon tunggu...
Renugra Kartiko Adji
Renugra Kartiko Adji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dopamine Detox dan Gen Z : Apakah Produktivitas Dapat Ditingkatkan Dengan Menghindari Kesempatan Bersantai?

30 Desember 2024   21:43 Diperbarui: 30 Desember 2024   21:44 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

game, menonton media sosial, dan makan makanan cepat saji, hanya melepaskan dopamin.

Faktanya, aktivitas yang bermanfaat, seperti berolahraga, belajar, bermeditasi, atau

menyelesaikan tugas sehari-hari, juga menghasilkan dopamin. Ini menunjukkan bahwa

dopamin bukanlah komponen yang harus "dihilangkan", tetapi merupakan bagian penting

dari cara otak kita memotivasi kita untuk bertindak. Namun, aktivitas yang terlalu banyak

memberikan stimulasi dapat menyebabkan lingkaran recompense, di mana otak terus mencari

kepuasan instan. Situasi seperti ini dapat membuat aktivitas yang lebih sederhana tidak

menarik, mengganggu keseimbangan.

Dopamine detox, yang sering dipromosikan sebagai metode untuk "mengatur ulang"

otak, juga disalahpahami. Karena tubuh terus-menerus memproduksi dopamin sebagai bagian

dari fungsi biologis dasar, tidak mungkin menghentikan produksi dopamin sepenuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun