“Ryu!” Luna melotot kaget dan marah. “Balikin!”
Ryu tersenyum. “Aku balikin, tapi nanti!” jawabnya enteng sambil masuk ke dalam mobilnya.
Luna mengetuk kaca jendela mobil dengan keras. “Ryu! Aku nggak mau main-main! Ayo balikin!” teriak Luna.
Ryu membuka kaca jendela mobilnya dan menatap Luna. “Ayo masuk. Aku bakal balikin ini, tapi aku mau kamu ngelakuin satu hal buat aku.” Jawab Ryu santai.
“aku nggak mau!” tolak Luna tegas.
“terserah!” Ryu menghidupkan mesin mobilnya.
“Ryu!” Luna menghadang di depan mobil Ryu.
“Aku nggak main-main! Kalo kamu nggak mau ngikutin perintahku, aku bakal buang ini!” Ancam Ryu sambil menunjukkan plastik itu pada Luna.
Luna menatap Ryu dengan kesal. “Kamu memang orang paling jahat!”
“Aku tau.” Jawab Ryu enteng. “Karena itu kamu harus ngikutin perintahku!”
Akhirnya Luna menyerah. Dia masuk ke dalam mobil dan membiarkan Ryu membawanya pergi. Mungkin isi plastik itu sangat penting sampai-sampai membuat Luna terpaksa mengikuti kemauan Ryu. Bahkan di mobil Luna masih berusaha meminta Ryu mengembalikan plastik itu padanya.