Luna menatap Ryu dengan ragu. “Bukannya…. kamu ikut les biola juga?” tanyanya merasa sedikit tak percaya dengan kebaikan Ryu.
Ryu mengangkat bahunya. “Aku lagi nggak pengen ikut les.” Jawabnya enteng. “Kamu mau pinjem nggak? atau aku berubah pikiran lagi.”
“Iya.” Luna meraih biola dari tangan Ryu. Dia memperhatikan biola itu dengan kagum. Ini adalah Biola yang bagus dan mahal. Bahkan Luna baru kali ini bisa memegang biola seindah ini! “Nanti aku balikin kalo udah selesai.” Janji Luna. Kemudian dia berlari-lari kecil menuju kelas musik.
Ryu tersenyum sambil menatap teman-temannya. “ternyata memang ada cewek sepolos dia ya?”
Teman-temannya tertawa.
* * *
Luna maju dan berdiri di depan kelas. Lalu bersiap untuk menggesek biola di bahunya. Saat tiba-tiba saja pintu kelas terbuka. Ternyata Ryu. Dia segera masuk ke dalam kelas, melewati Luna, dan menghampiri meja Bu Donita.
“Ryu? Kenapa datang terlambat?” Tanya Bu Donita.
Ryu menatap Luna sekilas, lalu kembali menatap Bu Donita. Entah kenapa Luna langsung merasakan firasat buruk sejak ia melihat kedatangan Ryu.
“Aku…. Kehilangan biola ku.” Jawab Ryu tegas.
Luna menatap Ryu tak percaya. Wajahnya memucat. Sementara seisi kelas mulai berbisik-bisik riuh sambil menatap Luna. Karena mereka tau biola di tangan Luna itu milik siapa. Di kelas ini cuma Ryu yang punya biola semahal itu. Di tambah lagi dengan ucapan Ryu…