Mohon tunggu...
Rennie Meyo
Rennie Meyo Mohon Tunggu... -

Seorang blogger di www.renniemeyo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Luna & Ryu

2 September 2016   06:13 Diperbarui: 2 September 2016   07:35 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     “…… dan aku tau siapa pencurinya.” Ucap Ryu dingin sambil menoleh pada Luna. Di ikuti Bu Donita.

    Luna terdiam. Lututnya terasa gemetar.

    Dan kalian tau apa yang terjadi pada Luna setelah itu? Ya, Luna di hukum Bu Donita dan juga kepala sekolahnya. Dia harus menulis surat penyataan dan di tempel di Mading sekolah. Agar semua siswa bisa membacanya. Sementara Bu Donita tidak mengizinkan Luna untuk ikut les biolanya selama 3 kali pertemuan. Walaupun Bu Donita tau Luna sangat menyukai kelas biola nya!

    Luna tau semua ini salah Ryu. Dia sengaja menjebak nya. Tapi tak ada gunanya juga bicara kebenaran di sini. Karena walaupun banyak yang tau Luna nggak salah, tapi nggak akan ada yang berani membela Luna. Dan nggak aka nada yang peduli. Karena Ryu itu adalah anak seorang pengusaha kaya yang menjadi donatur terbesar di SMA 21 ini. Sementara Luna cuma anak seorang pemilik catering kecil, ayah Luna sudah meninggal sejak Luna masih kecil. Dan dia bisa bersekolah di sini karena mendapat beasiswa, karena itulah ia harus selalu mengalah. Atau mungkin memang harus selalu kalah.

    Sebenarnya bukan kali ini saja Ryu berbuat se enaknya pada Luna. Sejak Luna masuk ke SMA ini, hampir setahun lalu. Saat itu Luna nggak sengaja jatuh dan menabrak Ryu saat cowok itu lewat di depan kelasnya. Setelah itu Ryu seperti tak pernah puas mengganggunya. Tadinya Luna pikir itu karena Ryu kakak kelasnya dan memang melakukan nya pada semua adik kelas sepertinya. Tapi ternyata enggak. Pada adik kelas yang lain Ryu nggak peduli.

    Tadinya Luna memang merasa takut pada Ryu dan kawan-kawannya. Tapi sekarang dia mulai kesal. Karena itu dia ingin membuat perhitungan pada cowok itu!

·                       *                       *                      *

    Pagi ini, Luna berjalan cepat menuju kelas Ryu, dengan sebuah biola di tangannya.

    Di sepanjang koridor kelas yang di lalui Luna, dia mendengar anak-anak berbisik membicarakan nya. Ternyata semua orang di sini sudah tau kejadian kemarin. Pasti karena mereka sudah membaca surat pernyataan Luna yang di tempel ke Mading.

    Brak!!

    Luna membuka pintu kelas Ryu dengan kasar. Di dalam kelas masih sepi. Cuma ada beberapa siswa yang sedang asyik mengobrol di sudut kelas. Sementara Ryu berdiri di dekat jendela sambil memainkan biolanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun