"Bapak merasa sehat, tapi kata dokter kan masih harus dijaga."
Ah.
Terbersit umpatan, 'dasar orang medis', jika kalimat terakhir itu tak bosan-bosannya keluar dari mulutnya. Walaupun aku tahu itu memang kalimat yang benar adanya.
Penyakit paru-paru ini memang telah menyiksaku sekian lama. Sering pula membuatku putus asa. Bahkan pernah sempat mengurungkan niat suciku buat meneruskan menyatukan hidup ini dengan hidupnya.
Tapi, perempuan itu... Sungguh, perempuan itu telah mengubah segalanya.
Tanpa banyak bicara, ia telah menguatkan harapan dan semangatku. Semangat untuk terus bisa berjuang dalam gelutan penyakit yang ku tahu mungkin susah sekali sembuhnya.
"Kalau Bapak jadi mau ikut kami ziarah, Bapak harus nurut kami ya," tambah anak sulungku. Rupanya mereka bersama-sama sepakat untuk tidak membiarkanku tidak menurut.
Akh. Ibu-anak sama saja.
Aku memandang perempuanku terkasih ini.
Duh Gusti...Aku memang benar-benar mengasihi perempuanku satu ini.
Sudah kuutarakan padaMu sesaat di tempat ziarah itu kuterbolehkan sebentar berlabuh.