Bahkan suaminya yang dia anggap akan melindunginya itu justru yang menyerahkan istrinya sendiri untuk digilir oleh teman-temannya di depan mukanya.
Ya, Tuhan. Saya nggak bayangin gimana perasaan Bunga kala itu, namun dari mimik wajahnya dia masih begitu sakit hati dan dendam saat menceritakan pengalaman pilu itu.
Oh iya, saya bakal cerita tentang kelakuan bejat suami dan teman Bunga yang nggak punya akhlak.
Jadi ceritanya teman Bunga dari kampung itu datang dan meminta tolong pada Bunga untuk memberinya tumpangan karena belum dapat kos.Â
Tapi kebaikan Bunga itu dibalas dengan meniduri suaminya saat Bunga pergi bekerja.
Saya kira kisah seperti ini hanya ada di sinetron, tapi kenapa hal kayak gini bener-benar ada di dunia nyata. Hati saya yang dengerin kisah ini saja, rasanya dicabik-cabik nggak karuan.
Kalau ada yang bilang, "Bunga kok bego banget sih jadi cewek. Kaburlah, pulang ke rumah orangtua!"
Saya sebenarnya juga mau bilang kayak gitu, tapi saya tahan hingga akhirnya cerita. Dia nggak tahu mau pergi ke mana saat itu. Bahkan ke rumah orangtuanya saja dia merasa asing dan tertekan.Â
Dia bingung mau mengadu dan cerita ke siapa? Saya curiga ada 'something' di keluarga Bunga ini. Soalnya Bunga cerita dia takut kalau menginap di rumah bapaknya itu. Saya nggak mengorek lebih dalam, karena dia tak mau menceritakannya.
Setelah kejadian itu dia merasa sudah tak kuat lagi dan memutuskan untuk bercerai. Apa semua lancar?
Tentu saja tidak. Suami yang merasa pendapatannya akan terancam ini tentu tak rela kalau istrinya meninggalkannya. Sehingga Bunga diancam dan bahkan hampir dibunuh.