Mohon tunggu...
Reni Soengkunie
Reni Soengkunie Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang baca buku. Tukang nonton film. Tukang review

Instagram/Twitter @Renisoengkunie Email: reni.soengkunie@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kisah Nyata: Cerita Pilu Penjual Kopi yang Terpaksa "Open BO"

21 September 2020   20:32 Diperbarui: 22 September 2020   18:16 20949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu secara tanpa sengaja saya mampir di sebuah warung kopi kecil untuk membeli minum dan numpang berteduh dari sengatan panasnya matahari di kota industri ini. 

Entah ini kebetulan atau apa, saya yakin ada Dalang yang sengaja mempertemukan saya dengan penjual kopi tersebut.

Saya jadi ingat kata Einstein, "Kebetulan adalah cara Tuhan agar tetap anonim."

Saat itu warung tengah sepi, hanya ada saya dan si mbak penjual kopi yang kelihatannya usianya sebaya dengan saya.

Setelah kami ngobrol baru saya tahu, usianya itu tiga tahun di bawah saya. Jadi sekitar umur 26-27 gitulah.

Seperti biasa, ketimbang diem-dieman saya membuka obrolan dengan basa-basi seputaran dagangan yang dijajakannya.

Dia ternyata hanya karyawan di warung kopi tersebut. Gajinya sekitar 1,5 juta per bulan. Besar ya buat kerjaan seorang penjual kopi? Eits, tunggu dulu. 

Gaji segitu untuk tinggal di kota dengan UMK tertinggi di Indonesia itu beratnya minta ampun ya. Dia mengaku dengan gaji segitu, dia harus membayar kontrakan 700 ribu per bulan dan membayar cicilan ini itu sebanyak 500 ribu.

Lalu, 200 ribu cukup gitu buat hidup sebulan di kota ini?

Sebenarnya sebelum membahas soal gaji ini, kami mengobrol terlebih dahulu tentang kucing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun