Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 29, Kobaran Api) - Kesigapan Sang Veteran

16 April 2024   09:00 Diperbarui: 16 April 2024   09:10 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

            Terdengar suara dari balik pintu sebelah bawah.

            "TUNGGU! JANGAN LEWAT LUAR!" terdengar suara seseorang berteriak.

            "TAPI LEWAT TENGAH CUKUP PADAT!" kata beberapa suara lain.

            "SABAR, INI PERINTAH KOMANDAN!"

            Tangan Imam Hassan sudah memegang gagang pintu, dan begitu ia membukanya terlihat tumpukan prajurit yang panik ingin segera naik ke atas. Kobaran api tampak dari samping, menunjukkan wajah-wajah panik dan berkeringat. Beberapa masih berusaha memadamkan api dari dalam.

            "Lewat sini!" Imam Hassan maju untuk membiarkan beberapa prajurit menaiki tangga ke arah kamarnya, Abdi pun ikut menyingkir ke dinding.

            "TUNGGU DI ATAS! JANGAN KELUAR MENUJU DEK!" dilihatnya ternyata tadi adalah suara wakil kapten kapal.

            "Saya dengar pesannya," tunjuk wakil kapten ke arah corong berbentuk sama yang berada dalam kamarnya di sisi kapal yang tak terbakar.

            "Semoga ruang dokter dan koki juga mendengar."

            "Oh..." Abdi sepertinya sedikit paham apa alat itu.

            Imam Hassan terlihat berpikir, namun cukup tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun