Terdengar suara dari balik pintu sebelah bawah.
      "TUNGGU! JANGAN LEWAT LUAR!" terdengar suara seseorang berteriak.
      "TAPI LEWAT TENGAH CUKUP PADAT!" kata beberapa suara lain.
      "SABAR, INI PERINTAH KOMANDAN!"
      Tangan Imam Hassan sudah memegang gagang pintu, dan begitu ia membukanya terlihat tumpukan prajurit yang panik ingin segera naik ke atas. Kobaran api tampak dari samping, menunjukkan wajah-wajah panik dan berkeringat. Beberapa masih berusaha memadamkan api dari dalam.
      "Lewat sini!" Imam Hassan maju untuk membiarkan beberapa prajurit menaiki tangga ke arah kamarnya, Abdi pun ikut menyingkir ke dinding.
      "TUNGGU DI ATAS! JANGAN KELUAR MENUJU DEK!" dilihatnya ternyata tadi adalah suara wakil kapten kapal.
      "Saya dengar pesannya," tunjuk wakil kapten ke arah corong berbentuk sama yang berada dalam kamarnya di sisi kapal yang tak terbakar.
      "Semoga ruang dokter dan koki juga mendengar."
      "Oh..." Abdi sepertinya sedikit paham apa alat itu.
      Imam Hassan terlihat berpikir, namun cukup tenang.