Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 24, Bumi Kenyalang) - Istirahat Sejenak

6 April 2024   06:25 Diperbarui: 6 April 2024   06:35 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Iya! Sudah Imam Hassan, waktu itu Raden Erucakra sendiri yang ceramah di Masjid Gedhe Mataram waktu jum'atan, saya selalu ingat kalau beliau yang mengisi," jawab Abdi.

            "Ah, iya, di Mataram sudah menjadi budaya para petinggi kraton bahkan sultan sendiri yang kadang mengisi khutbah kan?"

            "Iya, betul Imam Hassan! Sultan selalu mengisi ceramah di hari-hari besar!"

            "Hmm, Pangeran Diponegoro juga sering mengisi katamu tadi?"

            "Dulu hampir sebulan sekali! tapi sekarang beliau sibuk mengurus pasukan perang Mataram, apalagi semenjak kita ikut menjaga keamanan di timur Nusantara..."

            "Ya, saya membaca bukunya yang cukup terkenal itu, mudah-mudahan dia menjadi pengganti Sultan Mataram berikutnya..."

            "Amiin! Beliau yang terbaik menurut saya dari semua calon yang ada, yang lain tidak terlalu konsen pada agamanya..."

            "InsyaAllah! Apalagi beliau cukup disegani bahkan hingga Samudera..." terang Imam Hassan yang dibalas senyum tak percaya Abdi.

            "Yah, tapi selain usaha semua itu adalah rencana dan takdir Allah SWT.. Apalagi urusan mengenai khalifah..."

            "Hmm.. sampai mana obrolan kita tadi ya Di.. sudah hampir sampai di atas rupanya, itu ada lapangan yang luas di depan," di ujung bukit ternyata terdapat lapangan rumput yang luas, sangat indah suasananya untuk bersantai.

            "Oh, iya, yang paling berbahaya itu ketika sihir menjadi teknologi. Dengannya orang dapat melakukan hal-hal yang serupa dengan sihir."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun