"BUKAA PINTUNYAAAA! AYOO SEGERAAA!"
      Kali ini muncul wajah seseorang yang tampak bingung melihat keluar.
      "JANGAN MELAMUUN!! BUKAA SEGERAAA!" Kapten Sudirman mengambil sesuatu dari kantung dan menempelkannya di kaca pintu. Plakat bergambar dua pohon yang berjajar dan tulisan di bawahnya adalah 'KAPTEN KAPAL PINISI MATARAM'.
      Sesaat kemudian barulah prajurit itu sadar dan berteriak memanggil teman-temannya, pintu dibuka dan Kapten Sudirman masuk dibantu dua orang prajurit terdepan. Setelah berdiri, ia melihat sekumpulan prajurit yang ternyata sedang berlatih tanding.
      "SIAPA YANG BERTUGAS MENJAGA DI DEPAN?" pandangannya menyapu ruang cukup luas, tampak di ujung tiga buah kotak besar serta lemari penuh dengan tombak dan pedang. Seseorang yang sedang membersihkan busur segera mengacungkan tangan kanannya.
      "Sa.. saya kapten.. Maaf.. saya juga ingin ikut latih tanding, ee karena agak membosan..."
      "CUKUP!" Kapten Sudirman segera memotong pembicaraan.
      "LAKSANAKAN KODE PENYU HITAM SEGERA! SIAPA SAJA DIANTARA KALIAN YANG TAHU NAVIGASI??"
      Nampak ragu-ragu dua orang prajurit yang berada di belakang mengacungkan tangannya.
      "HANYA DUA ORANG SAJA!?" pandangannya kembali menyapu seluruh ruangan dan baru disadarinya jumlah prajurit Mataram hanya lima belas orang, berarti yang lain tidur dan tidak ikut latih tanding.
      "Eee.. tidak semua prajurit ikut latih tanding di sini kapten, kebanyakan sudah tidur, ada enam orang lagi yang tahu navigasi."