Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 5, Buton) - Madrasah Dayanu

17 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 17 Maret 2024   07:12 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Sebentar..." Abdi membaca sambil berpikir, "memakai peci merah..."

            "Hooo.. kita tanya-tanya aja ke orang sekitar.." pandangan Dalem yang agak malas karena kekenyangan segera menuju ke arah belakang masjid tempat tadi beberapa orang berkumpul untuk mengaji bersama.

            "Eh, tunggu.. itu..." tangan Dalem menunjuk ke arah kumpulan orang yang sudah selesai mengaji. Mereka beranjak dari tempatnya. Salah satu orang diantara mereka tetap duduk sementara yang lainnya bergegas keluar masjid bersama-sama dengan mengucapkan salam terlebih dahulu kepada orang yang duduk. Orang ini memakai peci berwarna merah.

            "Pecinya Di..." ucap Dalem segera.

            "Eh bajunya sih biasa, tapi celananya memang sama seperti penduduk di sekitar sini, coba kita tanya yuk!" Abdi beranjak dari tempatnya dan segera menuju ke arah laki-laki tadi diikuti Dalem.

            Laki-laki itu masih muda dan berkacamata, di sampingnya terbuka buku yang cukup tebal. Tas seukuran mahasiswa tergeletak di kiri belakang bersama sebuah Al Quran di atas. Pria ini terlihat membaca sebuah buku.

            "Assalamualaikum..." Abdi mengucap salam, tampak terkejut, laki-laki ini segera menoleh dan menjawab.

            "Ah, waalaikumsalam..." dengan sedikit memicingkan mata ia melihat ke arah Abdi yang mengulurkan tangan kepadanya, mereka bersalaman.

            "Ada apakah?" tanya pria tadi sekilas melihat pakaian dan tas keduanya.

            "Apakah Anda berdua hendak menanyakan jalan?"

            "Ah.. Bukan itu Pak, eh.. Mas.." Abdi terlihat grogi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun