Angin bertiup sejuk saat waktu Dhuha datang, Abdi dan Dalem yang telah menyelesaikan sarapan serta mengisi perbekalan bergegas menuju keluar pasar. Dalem cukup lama tertegun melihat banyaknya kerumunan orang mulai ramai datang memasuki pasar.
      "Wah, banyak juga ya Di pengunjungnya," mulutnya masih sibuk mengunyah lemper isi ayam.
      "Hush, kalau makan duduk dan habiskan dulu!" seru Abdi segera.
      "Iyalah, tadi saja kita dengar ada dua kapal lagi yang barusan berlabuh. Pasti mereka mencari barang dagangan," Abdi sempat bercakap-cakap dengan pedagang makanan khas Jawa yang kebetulan kenal dengan petugas pelabuhan.
      "Kira-kira dari mana ya Di?" tanya Dalem segera.
      "Hmm.. gak tahu juga sih Lem, tapi aku belum pernah lihat orang-orang negeri Sarawak dan Malaka."
      Mereka melanjutkan perjalanan ke arah luar pasar dan menuju masjid yang tadi mereka gunakan untuk sholat subuh. Kali ini setelah sholat Dhuha, mereka duduk sejenak di teras masjid sambil mendiskusikan tujuan mereka selanjutnya. Di masjid ternyata cukup ramai dan tampak beberapa orang berkumpul di bagian belakang seperti sedang mengaji bersama.
      "Hmm..." Abdi membuka-buka catatan.
      "Kita harus mencari orang yang belajar di Madrasah Dayanu..." tambahnya setelah sekilas melihat catatan seseorang yang bukan miliknya maupun Dalem.
      "Di mana Di nyarinya?" sahut Dalem.