Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 2, Samudera) - Imam Hassan

12 Maret 2024   04:15 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:51 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: editan penulis sendiri

            Beberapa takmir melongok ke atas, tampak terkejut, seseorang diantara mereka menjawab,

"Ini Imam Hassan, kami lupa tata cara menguburkan tangan.. Eee.. ini tertinggal di tanah..." ia menambahkan sambil menunjuk ke atas tanah, ternyata ada bagian potongan tangan milik salah satu pencuri dan perampok yang tadi pagi gerombolannya mendapat hukuman, sepertinya ada satu bagian yang lupa belum dikuburkan.

            "Oh, kuburkan saja segera dan tidak perlu disucikan atau disholatkan, ucapkan saja taawudz dan basmallah sebelum menguburkannya setelah itu bacalah tahmid."

            "Baiklah Imam Hassan," jawab salah satu takmir tadi.

            Dalem agak mengernyit melihat pemandangan itu, ia masih ingat tadi pagi tidak berani melihat ketika rentetan eksekusi hukuman dilaksanakan. Melihat sekilas pandangan Dalem, Imam Hassan tersenyum.

            "Ingin mencuri di sini Dalem ?" ujarnya menggoda.

            "Eh.. te.. tentu tidak Imam.. eh.. maksud saya..." Dalem sedikit terkejut mendengar Imam Hassan menggodanya.

            "Hahaha.. Tenang, bagi setiap muslim ada haknya masing-masing, selama tamu kita tidak melanggar apa yang Allah syariatkan maka selama itu pula kita melindungi dan menjamunya..." Imam Hassan menepuk bahu Dalem.

            "Begitulah Dalem.. Hukum Hadd atau Hudud adalah Hak Allah sehingga ia harus ditunaikan."

            "Tangan yang kita miliki adalah milik dan kepunyaan Allah. Dianugerahkan kepada kita untuk mencari rezekiNya yang halal di bumi ini, maka adalah hak Allah juga untuk mencabutnya dari hamba-hambanya bila ia mempergunakannya untuk mengambil yang bukan haknya..."

            Kata-kata itu diucapkan dengan penuh senyum kepada Dalem yang hanya bisa membalas setengah dari itu karena masih terkejut dengan 'candaan' sang Imam. Sementara itu suara goresan tinta di atas catatan Abdi sudah tidak ada lagi, ternyata ia juga mengikuti obrolan mereka semenjak mendengar teriakan Imam Hassan tadi. Matanya melihat Dalem dan Imam Hassan yang masih mengobrol, namun dengan perasaan yang berbeda dengan Dalem, bahwa tidak perlu takut bila tidak berniat jahat, yang perlu takut adalah mereka yang berniat jahat terhadap hak orang-orang muslim dan dengan semena-mena mendzoliminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun