Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Maafkan Aku Ibu

5 Mei 2023   14:00 Diperbarui: 22 Desember 2023   08:17 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duut... duut... duut... duut...

Selama beberpa saat lamanya sang ibu menatap layar HP dengan wajah khawatir, hingga suaranya hilang.

"Apa sudah hilang Bu? Tinggal pencet lagi saja kok, siapa tahu anak Ibu sedang sibuk atau sedang tidak membawa HP..."

"Tidak... dia..."

Duut... duut... duut...

Tiba-tiba suara dengung telepon berhenti, seperti dimatikan dari sisi lain

.

"Apa... teleponnya ditolak?" Pemuda tadi nampak gusar, entah karena alasan apa, matanya mengernyit, meminjam HP dari tangan si ibu kembali.

Sempat terlihat raut wajah sedih sang ibu, pemuda itu nampaknya tahu sedang ada masalah yang terjadi.

"Apa anak ibu sedang terlibat masalah?"

Ibu itu hanya mengerjap sesaat, kini giliran matanya yang berlinang air mata, tak seperti si pemuda, sang ibu tak mampu membendung air mata untuk tidak jatuh ke bagian bawah kedua pipinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun