Mohon tunggu...
Imroah
Imroah Mohon Tunggu... Lainnya - Hidup dalam ketenangan

Seneng Ghibahahahaha

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Izinkan Aku Menziarahi Malam

24 Maret 2021   12:33 Diperbarui: 24 Maret 2021   12:37 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc. Pribadi: Balai Pemuda Surabaya

"Apapun yang terjadi, aku sangat menghormati keputusanmu."

Aku sangat percaya, sekalipun aku menikah berkali-kali. Namun tak bisa kupungkiri cinta ku hanya datang sekali. Dan itu, cinta pada orang yang sama. Aku alami itu padamu.

Kamu begitu pandai menyemai benih-benih di tamanku. Aku yang dengan senang menyiram biji itu sepenuh hati. Hingga tumbuh begitu tinggi mengangkasa. Menyentuh nirwana dan singgasan-Nya.

Aku menghapus semua kenang tentangmu. Agar ada jeda. Nyatanya jeda tidak membuat jarak. Namun semakin membuat subur tanaman itu.

Sewindu sudah kata tak saling silang. Dan aku telah diberikan buah pernikahan oleh suamiku. Malaikat kecil. Malaikat yang gagah sepertimu. Tampan sepertimu. Mata tajam sepertimu. Apa kamu tahu ? Namamu utuh kusematkan dalam nama anakku. Panji Bangun Asmoro.

Meskipun Tuhan tidak mentakdirkan kita Bersatu, tapi Tuhan mengirimkan malaikat kecil yang tak ubahnya sepertimu. Senyumnya, matanya, suaranya. Tidak ada yang berubah dari sosokmu yang menjelma menjadi malaikat kecil itu, yang sekarang setiap hari menemani hari-hariku.

Anak ini adalah malam. Tempat paling sunyi untuk aku berziarah mengenang dan membayangkan wajahmu yang terlelap begitu nyeyak disampingku. Wajah yang kudambakan membangunkanku. Wajah yang ku dambakan menatap wajahku. Dan wajah yang ku dambakan menyugukan kekuatan beserta kerendahatian. Terimakasih telah mengizinkan berziarah disetiap malam, dan kesunyian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun