Mohon tunggu...
Putu Arya Reksa Anggratyas
Putu Arya Reksa Anggratyas Mohon Tunggu... Dosen - Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram

Seorang dosen di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram dengan keahlian di bidang pariwisata dan perhotelan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Jalur Sutra ke Revolusi Industri 5.0: Jejak Sejarah Pariwisata Dunia

24 Agustus 2024   00:43 Diperbarui: 26 Agustus 2024   13:50 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pariwisata modern dimulai pada abad ke-20, dimana pada abad ini terjadi peningkatan jumlah wisatawan secara signifikan. Revolusi industri 5.0 akan membawa ancaman dan peluang baru bagi sektor pariwisata dalam konteks paradigma Revolusi Industri, terutama dalam bidang transportasi, pemasaran, harapan wisatawan, dan jenis layanan. Analisis data besar, sistem cloud, internet of things, dan simulasi dapat menyebabkan perubahan radikal dalam pengiriman layanan dan pemasaran di industri pariwisata. Digitalisasi produk, data besar, dan komputasi awan akan mempermudah pemahaman dan pemenuhan kebutuhan individual pelanggan dengan lebih akurat (Gl&Gl,2018). Berikut adalah beberapa ancaman dan peluang yang dapat timbul dari Revolusi Industri 5.0 bagi sektor pariwisata:

Ancaman

  1. Hilangnya pekerjaan: Teknologi baru dapat menggantikan banyak pekerjaan yang saat ini dilakukan oleh manusia di industri pariwisata. Hal ini dapat menyebabkan pengangguran dan ketidakstabilan sosial.
  2. Peningkatan privasi: Teknologi baru dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data pribadi wisatawan. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan.
  3. Monopoli perusahaan besar: Perusahaan besar dapat memanfaatkan teknologi baru untuk memperkuat posisinya di pasar dan menyulitkan usaha kecil untuk bersaing.
  4. Ketergantungan pada teknologi: Industri pariwisata akan menjadi sangat bergantung pada teknologi. Hal ini dapat menyebabkan masalah jika terjadi gangguan teknologi.

Peluang

  1. Personalisasi layanan: Teknologi baru dapat digunakan untuk mempersonalisasi layanan bagi wisatawan. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan wisatawan dan mendorong mereka untuk kembali lagi.
  2. Efisiensi operasional: Teknologi baru dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis pariwisata. Hal ini dapat menghemat biaya dan meningkatkan profitabilitas.
  3. Pengembangan produk dan layanan baru: Teknologi baru dapat digunakan untuk mengembangkan produk dan layanan pariwisata baru. Hal ini dapat menarik wisatawan baru dan meningkatkan daya saing industri.
  4. Jangkauan pasar yang lebih luas: Teknologi baru dapat digunakan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini dapat membantu bisnis pariwisata untuk meningkatkan pendapatan mereka

Saat ini pariwisata telah menjadi salah satu industri andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Dengan pentingnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi berbagai negara, pariwisata sering disebut sebagai "passport to development", "new kind of sugar", tool for regional development, "invisible export", "I" dan sebagainya (Pitana, 2002). kita mengharapkan bahwa pariwisata berkembang, tumbuh dan berkelanjutan sebagaimana mestinya agar dapat bermanfaat bagi semua umat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun