Ancaman
- Hilangnya pekerjaan: Teknologi baru dapat menggantikan banyak pekerjaan yang saat ini dilakukan oleh manusia di industri pariwisata. Hal ini dapat menyebabkan pengangguran dan ketidakstabilan sosial.
- Peningkatan privasi: Teknologi baru dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data pribadi wisatawan. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan.
- Monopoli perusahaan besar: Perusahaan besar dapat memanfaatkan teknologi baru untuk memperkuat posisinya di pasar dan menyulitkan usaha kecil untuk bersaing.
- Ketergantungan pada teknologi: Industri pariwisata akan menjadi sangat bergantung pada teknologi. Hal ini dapat menyebabkan masalah jika terjadi gangguan teknologi.
Peluang
- Personalisasi layanan: Teknologi baru dapat digunakan untuk mempersonalisasi layanan bagi wisatawan. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan wisatawan dan mendorong mereka untuk kembali lagi.
- Efisiensi operasional: Teknologi baru dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis pariwisata. Hal ini dapat menghemat biaya dan meningkatkan profitabilitas.
- Pengembangan produk dan layanan baru: Teknologi baru dapat digunakan untuk mengembangkan produk dan layanan pariwisata baru. Hal ini dapat menarik wisatawan baru dan meningkatkan daya saing industri.
- Jangkauan pasar yang lebih luas: Teknologi baru dapat digunakan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini dapat membantu bisnis pariwisata untuk meningkatkan pendapatan mereka
Saat ini pariwisata telah menjadi salah satu industri andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Dengan pentingnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi berbagai negara, pariwisata sering disebut sebagai "passport to development", "new kind of sugar", tool for regional development, "invisible export", "I" dan sebagainya (Pitana, 2002). kita mengharapkan bahwa pariwisata berkembang, tumbuh dan berkelanjutan sebagaimana mestinya agar dapat bermanfaat bagi semua umat manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H