Grand Tour adalah perjalanan tradisional melalui Eropa yang dilakukan oleh anak bangsawan saat mereka beranjak dewasa. Perjalanan ini biasanya dilakukan oleh bangsawan atau orang muda kaya dari Eropa Utara, terutama Inggris, untuk melengkapi pendidikan mereka (Britannica, 2023). Grand Tour merupakan bentuk perjalanan dari sekitar tahun 1550 hingga 1850. Dalam sejarah pariwisata Grand Tour sangat penting karena perjalanan ini mewakili perjalanan untuk tujuan pendidikan dan rekreasi, bukan untuk tujuan perdagangan atau militer. Grand Tour berkontribusi besar pada evolusi budaya, sosial, arsitektur, gastronomi, politik, dan artistik negara asal para pelancong ini.
Pada pertengahan abad ke-17, pariwisata masih merupakan aktivitas yang terbatas bagi kalangan elite (Isdarmanto, 2017). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Waktu yang dibutuhkan untuk berwisata masih lama, karena transportasi masih terbatas.
- Biaya yang dibutuhkan untuk berwisata masih besar, karena fasilitas akomodasi dan transportasi masih mahal.
- Keamanan perjalanan masih kurang terjamin.
- Sarana dan prasarana pariwisata masih sederhana.
Namun, setelah Revolusi Industri, keadaan tersebut mulai berubah. Kemajuan teknologi transportasi, khususnya kereta api, membuat perjalanan menjadi lebih cepat dan terjangkau. Hal ini menyebabkan pariwisata menjadi lebih populer, tidak hanya di kalangan elite, tetapi juga di kalangan kelas menengah.
Jaman Moderen
pariwisata baru berkembang sebagai kegiatan ekonomi pada awal abad ke-19, dan sebagai industri internasional pada tahun 1865. (Crick, 1989; dan Graburn dan Jafari, 1991). Revolusi Industri yang terjadi di Eropa pada abad ke-18 dan 19 merupakan titik balik dalam perkembangan pariwisata.
Revolusi Industri di Inggris, yang dimulai pada tahun 1760, telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk perkembangan pariwisata dan perubahan dalam pola hidup serta budaya (Mutiarawati Fajariah dan Djoko Suryo, 2020). Perubahan-perubahan ini mendorong perkembangan pariwisata modern. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan Revolusi Industri mendorong perkembangan pariwisata modern:
- Peningkatan pendapatan dan waktu luang: Revolusi Industri menyebabkan peningkatan pendapatan dan waktu luang bagi masyarakat. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan perjalanan untuk rekreasi.
- Pengembangan teknologi transportasi: Revolusi Industri menyebabkan pengembangan teknologi transportasi, seperti kereta api dan kapal uap. Hal ini membuat perjalanan menjadi lebih mudah dan terjangkau.
- Penyebaran informasi: Revolusi Industri menyebabkan penyebaran informasi, termasuk informasi tentang tempat-tempat wisata. Hal ini mendorong minat masyarakat untuk melakukan perjalanan.
kemajuan teknologi produksi dan teknik penerbangan semakin mendorong perkembangan pariwisata. Hal ini menyebabkan biaya perjalanan menjadi lebih murah dan terjangkau, sehingga semakin banyak orang yang dapat berwisata. Perkembangan terbaru dalam pariwisata adalah munculnya perjalanan paket (package tour). Perjalanan paket adalah layanan perjalanan yang mencakup transportasi, akomodasi, dan kegiatan wisata. Perjalanan paket memudahkan wisatawan dalam merencanakan dan melaksanakan perjalanan, sehingga menjadi lebih populer.
Pariwisata modern dimulai pada abad ke-20, dimana pada abad ini terjadi peningkatan jumlah wisatawan secara signifikan. Revolusi industri 5.0 akan membawa ancaman dan peluang baru bagi sektor pariwisata dalam konteks paradigma Revolusi Industri, terutama dalam bidang transportasi, pemasaran, harapan wisatawan, dan jenis layanan. Analisis data besar, sistem cloud, internet of things, dan simulasi dapat menyebabkan perubahan radikal dalam pengiriman layanan dan pemasaran di industri pariwisata. Digitalisasi produk, data besar, dan komputasi awan akan mempermudah pemahaman dan pemenuhan kebutuhan individual pelanggan dengan lebih akurat (Gl&Gl,2018). Berikut adalah beberapa ancaman dan peluang yang dapat timbul dari Revolusi Industri 5.0 bagi sektor pariwisata: