Mohon tunggu...
rei
rei Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Secangkir Kopi Kehidupan

28 Juni 2015   18:51 Diperbarui: 28 Juni 2015   18:51 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           “Kamu darimana? Tiba-tiba menghilang saja.” Tanya Reno

           “Tadi ada urusan mendadak jadi aku tak sempat memberitahumu, bagaimana? Berhasil?” kataku sambil menyodorkan ice cream Cornetto black forest kesukaannya.

           “Tidak jadi.” jawabnya sambil tetap menunduk.

           “Pasti kamu takut ya? Oh jadi Reno yang aku kenal sekarang jadi penakut sama ….”

            (memotong pembicaraan) “Aku mencintaimu, Din”

            Ya Tuhan, kalimat ini yang aku tunggu-tunggu sejak bertahun-tahun yang lalu. Aku juga mencintainya! Tapi apa mungkin dia mencintaiku? Lalu perasaannya pada Gita itu apa?

            “Gombalan kamu keren, sumpah deh. Sudahlah, makan ice cream-nya, hampir meleleh tuh.” Aku berusaha mengalihkan pembicaraan, aku tahu dia tak pernah benar-benar mencintaiku.

            “Aku serius, Din. Aku berusaha mencintai Gita agar aku bisa melupakan rasaku padamu namun ternyata aku tidak bisa. Aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri. Aku juga tahu kamu mencintaiku dari buku ini.” (sambil menunjukkan sebuah diary yang tak asing bagiku)

            “Itu kan buku diaryku? Darimana kamu mendapatkannya? Itu kan privasiku. Kamu bohong, mana mungkin kamu menyukai sahabatmu sendiri?” kataku sedikit jengkel

            “Maaf, waktu itu aku ingin meminjam buku catatan fisika, namun kamu sedang tidak ada dirumah, jadi aku meminta izin ke bibi untuk masuk kamarmu dan mencarinya sendiri, dan aku menemukan ini. Aku membaca semua dari awal sampai akhir. Aku ingin sekali menjadi pacarmu jika keadaan itu tak pernah terjadi..”

            “Kejadian apa, Ren?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun