Mohon tunggu...
Michael Timothy
Michael Timothy Mohon Tunggu... Akuntan - Writer, worker, reader, accountant

Writer, worker, reader, accountant

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

[Opini] Kenapa Ibu Kota Tidak Perlu Pindah?

1 September 2019   20:37 Diperbarui: 2 September 2019   08:07 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi sekali lagi, masih ada solusi yang lebih praktis ketimbang membangun gedung baru di Kaltim. Toh, meskipun ibukota pindah, Jakarta akan tetap macet, jadi dari pada bangun gedung, lebih baik bangun MRT, perbaiki halte busway dan bus, perbanyak transportasi umum. Sayang jika jalan raya di ibukota baru cuma sedikit orang yang bisa nikmati ketimbang MRT yang mana 10 juta orang bisa menikmati.

KONKLUSI

Singkat kata, dari pada 500 triliun digelontorkan untuk bangun ibukota baru dari NOL. Lebih baik dipakai untuk memperbaiki kawasan Jabodetabek. Percepat pembangunan transportasi umum (Bekasi-Cikarang masih macet), normalisasi sungai, bangun apartmen atau rusun untuk pekerja. Dan jika bisa upgrade infrastruktur yang ada seperti tower signal, kalau perlu skip 4G ke 5G, tingkatkan digitalisasi, dorong mobil listrik di Jakarta. Nanti setelah Jakarta kelar, baru mulai bangun di daerah lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun