Jadi sekali lagi, masih ada solusi yang lebih praktis ketimbang membangun gedung baru di Kaltim. Toh, meskipun ibukota pindah, Jakarta akan tetap macet, jadi dari pada bangun gedung, lebih baik bangun MRT, perbaiki halte busway dan bus, perbanyak transportasi umum. Sayang jika jalan raya di ibukota baru cuma sedikit orang yang bisa nikmati ketimbang MRT yang mana 10 juta orang bisa menikmati.
KONKLUSI
Singkat kata, dari pada 500 triliun digelontorkan untuk bangun ibukota baru dari NOL. Lebih baik dipakai untuk memperbaiki kawasan Jabodetabek. Percepat pembangunan transportasi umum (Bekasi-Cikarang masih macet), normalisasi sungai, bangun apartmen atau rusun untuk pekerja. Dan jika bisa upgrade infrastruktur yang ada seperti tower signal, kalau perlu skip 4G ke 5G, tingkatkan digitalisasi, dorong mobil listrik di Jakarta. Nanti setelah Jakarta kelar, baru mulai bangun di daerah lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H