“Ya mau gimana lagi, ini pilihan dia, dia juga gak mungkin juga kan nolak orang tuanya kita cuman sahabatnya yang harus selalu mendukung keputusan dia doain saja semoga dia bahagia selalu baik-baik saja” ucap Raka agar Alvino dan Gladis tidak sedih lagi
Alvino dan Gladis mengangguk
“Oh iya kita mulai belajar bareng lagi yu bentar lagi ujian kelulusan, tapi jangan di rumah Vino biar gak ke bayang Naura biar fokus” kata Raka
“Terserah deh”
Mereka pun hampir setiap hari belajar bareng di cafe, agar mendapatkan nilai ujian yang bagus. Sampai tibalah waktu ujian mereka sangat bersemangat sekali juga saling memberi semangat tak lupa mereka mengirim pesan juga kepada Naura agar semangat dan lancar ujiannya.
Beberapa minggu kemudian pengumuman kelulusan serta pengumuman siswa-siswi yang diterima ke Perguruan Tinggi Negeri, semua siswa kelas 12 berbondong-bondong menuju mading untuk melihatnya. Alvino, Raka, dan Gladis mereka saling berpelukan karena nilai mereka paling besar selain itu diterima di kampus impian mereka jadi mereka akan tetap bersama. Dengan spontannya mereka bilang vidio call Naura, namun gak di sangka reaksi Naura setelah mendengar kabar kelulusan dari Vino, Raka, Gladis datar gak ikut bahagia cuman mengatakan “Selamat ya” tanpa kata lain. Mereka bertiga kaget dong dengan reaksi Naura apalagi gak lama dari itu Naura mematikan teleponnya.
“Idih gitu banget sih si Naura, gak mau kali ya berteman lagi sama kita, udahlah biarin kesel aku orang lagi bahagia reaksinya kayak gitu nyesel ngasih tahu” kata Gladis sambil kesel sedangkan Raka dan Alvino hanya saling menatap dan Alvino langsung ngomong “Sabar mungkin dia lagi ada masalah, jangan di pikirin mending kita nyiapin buat acara perpisahan minggu depan terus ke kampus melengkapi data-data yang masih kurang, ayo-ayo”
“Ngomong aja kalo lo cinta makannya dibela terus” kata Gladis dengan nada kesel “Udah kita lagi bahagia jangan marah-marah” kata Raka menenangkan
Satu minggu kemudian mereka merayakan perpisahan seluruh siswa sangat menikmati acara tersebut dan semua bahagia meski harus saling berpisah dengan teman-temannya karena beda universitas, ada yang kerja juga namun buat Alvino, Raka, juga Gladis mereka tetap bahagia karena akan sama-sama terus. Ke esokkan harinya mereka bertiga pergi ke kampus untuk melengkapi data-data tanpa disangka-sangka mereka dikejutkan dengan adanya Naura “ Surpise” Mereka bertiga masih bingung, gak nyangka ternyata Naura kuliah di kampus yang sama.
“Oh pantas ya pas kita Vidio Call mukanya datar, cuman bilang selamat ternyata lo ngerjain kita tau gak gue kesel sama lo” sambil menempelkan telunjuknya ke badan Naura sedangkan Naura tertawa bahagia “bentar-bentar jangan-jangan kalian berdua tau masalah ini makanya kalian gak marah sama Naura dan malah nenangin aku supaya gak marah hah ngomong gak” sambil ngegas ke Raka dan Alvino
“Sumpah aku gak tahu, kalo Vino jangan-jangan lo tahu lagi” Raka