Ree mengangguk. Ia tahu, kasus ini mungkin lebih dari yang terlihat di permukaan.
---
Adegan 2: Perjalanan ke Lokasi Terakhir
Setelah pertemuan yang intens di kantor, Ree mengantar Noi ke lokasi terakhir pacarnya terlihat. Di dalam mobil, perjalanan mereka diwarnai hening yang berat. Sampai akhirnya, Noi memecah keheningan dengan nada suara yang lebih tenang.
Noi: "Anda mungkin berpikir saya ini bodoh, bukan? Mencari orang yang mungkin tidak ingin ditemukan."
Ree tetap menatap ke depan, menyetir dengan penuh perhatian, tetapi membalas dengan nada rendah.
Ree: "Peduli pada seseorang tidak pernah bodoh, Nona Tanabe. Yang bodoh adalah menutup mata saat ada sesuatu yang salah."
Noi tersenyum samar, namun di balik senyuman itu terlihat kesedihan.
Noi: "Mungkin saya memang bodoh... menutup mata terlalu lama, dan sekarang saya takut untuk membuka mata lagi."
Ree merasakan ada sesuatu yang lain dalam kata-katanya, sesuatu yang lebih dari sekadar pencarian cinta. Tetapi sebagai detektif, ia harus bersikap profesional. Emosi tak boleh menjadi penghalang dalam pekerjaannya.
---
Adegan 3: Panggilan Misterius di Kantor