Mohon tunggu...
Refalina Putri Nursiami
Refalina Putri Nursiami Mohon Tunggu... Lainnya - XII MIPA 7 SMAN 1 PADALARANG

Refalina Putri Nursiami XII MIPA 7 -an amateur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anak Emas yang Terkepung

15 November 2021   19:48 Diperbarui: 15 November 2021   20:40 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wah, anak bapak hebat ya, bapak bangga sama kamu, nak!" sambil mengelus rambut Ahmad dengan lembut.

"Hehe, Alhamdulillah pak, ini juga karena doa bapak sama ibu." Kata Ahmad sambil tersenyum.

"Wah, kamu jadi juara lagi, nak? Memang anak ibu ini hebat! Untuk mengucapkan selamat, jadi ayo kita buat makanan kesukaan Ahmad." ucap ibunya sambil memeluk Ahmad dengan erat.

"Asiikkkk." Kata Ahmad dan juga adiknya yang ikutan bersorak.

Ahmad dan keluarganya hari itu diselimuti kebahagiaan. Mereka pun menghabiskan waktu dengan memakan makanan kesukaan Ahmad, bersenda gurau, dan saling mengobrol dengan suasana yang hangat.

Ahmad yang kala itu lulus dengan nilai yang terbaik membuatnya bingung harus mengambil sekolah yang mana. Karena sebenarnya sekolah manapun bisa menerima Ahmad sebab nilainya memang memenuhi hampir semua sekolah di Bogor, bahkan jika Ahmad memilih untuk ke luar Bogor pun bisa saja dia diterima. Setelah berpikir matang-matang, akhirnya Ahmad pun memillih untuk melanjutkan sekolahnya ke Algemeene Middelbare School (AMS) Jakarta. Dia masuk ke AMS Jakarta ini dengan mudah, padahal sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang paling sulit untuk dimasuki. Inilah hasil belajar Ahmad selama ini, walaupun harus mengurangi waktu bermain, namun hal itu tidak berakhir dengan sia-sia dan Ahmad senang akan hal itu.

AMS adalah sekolah yang setara dengan sekolah menengah umum yang terletak di Jakarta. Ahmad diterima di AMS pada tahun 1938 dan seharusnya lulus pada tahun 1941. Namun, Ahmad tidak menjalankan sekolahnya di AMS sampai lulus, tetapi hanya sampai kelas dua saja. Hal ini disebabkan karena pecahnya Perang Dunia II yang membuat pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan milisi untuk menjalankan wajib militer. Ahmad akhirnya memilih untuk mendaftarkan diri dalam pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang dan secara lebih intensif di Bogor.

Namun, secara tidak disangka-sangka, ketika Ahmad menjalankan pendidikan militernya di Malang, dia bertemu dengan teman masa kecilnya yang sudah lama ingin dia temui. Awalnya Ahmad tidak yakin kalau dia bertemu dengannya, namun Ahmad ingat bahwa temannya ini memiliki tahi lalat yang agak besar dibawah matanya. Ternyata benar, orang itu memiliki tahi lalat yang sama persis dengannya. Ahmad pun memanggil orang tersebut.

"JONO!!" panggil Ahmad dengan suara lantangnya. Orang yang dipanggil pun menoleh dan mencari-cari siapa yang memanggilnya dengan suara yang familiar itu. Ketika Jono menyadarinya, dia kemudian berlari ke arah Ahmad.

"AHMAD!! WOO SERSAN AHMAD!!" mereka pun saling memeluk satu sama lain untuk mengobati rasa rindu yang mereka punya.

Setelah itu mereka pun berbincang-bincang dan membicarakan banyak sekali hal. Mereka senang sekali bisa bertemu dan bisa mengetahui bahwa mereka dan keuarga mereka berada dalam kabar dan kondisi yang baik. Kini Jono sudah berubah banyak, dari yang dulunya penakut sekarang dia lebih berani dan percaya diri. Padahal saat masih kecil dulu Ahmad lebih tinggi darinya, namun sekarang Jono lebih tinggi dari Ahmad. Namun, sayangnya pertemuan mereka ini tidak lama, karna bulan depan Ahmad akan menjalankan pendidikan militernya di Bandung, sedangkan Jono akan tetap berada di Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun