Perundungan atau lebih dikenal pula dengan istilah bullying marak terjadi belakangan ini. Apakah itu bullying? Bullying adalah sebuah perilaku yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan tujuan memojokkan atau mengintimidasi seseorang/kelompok lain yang tidak termasuk kelompok tersebut, dengan nada merendahkan sampai kekerasan fisik. Bullying  dengan kata dasar bully diartikan dalam kamus Oxford sebagai ‘seseorang yang terbiasa berusaha untuk menyakiti atau mengintimidasi mereka yang mereka anggap rentan’. Dapat diartikan juga sebagai perilaku intimidasi.
Hate Speech (Ucapan Penghinaan atau Ucapan Kebencian) adalah tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, etnis, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama, dan lain-lain.
Dalam arti hukum, hate speech adalah perkataan, perilaku, tulisan, ataupun pertunjukan yang dilarang karena dapat memicu terjadinya tindakan kekerasan dan sikap prasangka entah dari pihak pelaku, pernyataan tersebut, atau korban dari tindakan tersebut. Situs yang menggunakan atau menerapkan hate speech ini disebut hate site. Kebanyakan dari situs ini menggunakan forum internet dan berita untuk mempertegas sudut pandang tertentu.
Sejarah Bullying dan Hate Speech
Kalau dilacak dalam sejarah, perilaku bullying sebenarnya sudah ada sejak manusia mulai hidup berkelompok. Saat manusia berinteraksi antara satu dengan yang lain. Suku yang kuat biasa membully suku yang lebih lemah. Demikian juga negara-negara kuat sering nge-bully negara-negara kecil. Di zaman kerajaan nusantara, kerajaan-kerajaan besar membully kerajaan yang lebih kecil. Bullying dilakukan karena adanya ketidakseimbangan kekuatan. Tidak ada kesetaraan posisi, sehingga yang besar berbuat seenaknya kepada yang lebih kecil.
Tindakan bullying diawali dengan perkataan, dimana dikenal dengan bullying secara verbal (kata-kata) dan Hate Speech. Kemudian mulai muncul bullying secara fisik atau kekerasan yang contohnya dapat kita lihat dilingkungan sekitar. Tak lama setelah itu, semenjak berkembangnya teknologi dan media sosial, munculah cyber-bullying atau bullying secara elektronik melalui internet yang biasanya berlangsung dalam platform media sosial.
Jenis - Jenis Bullying dan Hate Speech
Bullying dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: Verbal bullying, Physical Bullying, Relational Bullying, and Cyber Bullying.
Yang pertama, Verbal bullying atau nama lainnya adalah hate speech. Dimana pelaku bullying melakukan intimidasi melalui kata-kata mereka kepada seorang korban bully. Intimidasi ini bisa berupa julukan yang buruk, celaan, penghinaan, fitnah, terror, gossip, atau bahkan pernyataan-pernyataan yang nggak benar. Kasus verbal bullying tentu saja sudah sering dijumpai pada setiap aspek kehidupan kita, baik dalam hubungan antar teman di sekolah, di lingkungan sekitar seperti tetangga, bahkan antar saudara sendiri di keluarga. Bisa dibilang verbal bullying adalah langkah pertama untuk menuju ke tingkat bullying selanjutnya.
Yang kedua adalah Physical bullying, yaitu membully secara fisik. tindakan bullying ini melibatkan kontak fisik antar pelaku dan korban baik secara langsung maupun tidak langsung. Physical bullying ini biasanya termasuk memukul, menendang, menampar, mencekik, meludahi, bahkan menghancurkan barang-barang milik korban.
Contoh kasus Physical Bullying di Indonesia adalah kasus pembullyan di SMP Muhammadiyah, dulu sempat viral sebuah video yang memperlihatkan aksi tiga siswa SMP yang membully seorang siswi berhijab di dalam kelas. Dlm video kasus bully tersebut bisa dilihat kalau ketiga siswa menganiaya teman ceweknya dengan cara memukul dan menendang. Bahkan mereka juga melayangkan pukulan menggunakan gagang sapu ijuk.
Selanjutnya, yang ketiga yaitu Relational Bullying. Bullying tipe ini cenderung melakukan pelemahan harga diri kepada korban bully dengan cara pengabaian, pengucilan, atau penghindaran.
Perlakuan pembullyan dalam tipe ini berupa sikap-sikap kecil seperti pandangan sinis, lirikan mata, tawa yang mengejek, hingga bahasa tubuh yang merendahkan korbannya. Contohnya kasus seorang siswi SMPN 147 Jakarta yang meninggal dunia setelah melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya. Sebelum meninggal, korban sempat dilarikan dan dirawat di ICU RS Polri Kramat Jati selama dua hari. Diketahui korban adalah sosok yang kurang berbaur dan kerap kali tidur di dalam kelas. Enggak hanya itu, dia juga sering merasa kesepian dan enggak memiliki banyak teman dekat.